Tak sampai di situ, ia juga mendapat project film lain seperti Gara-Gara Bola (2008); Di Bawah Lindungan Ka'bah (2011); dan 5 cm (2012). Namanya semakin dikenal luas atas perannya sebagai Zainuddin dalam film Tenggelamnya Kapal van der Wijck (2013).
Film tersebut membuatnya dinominasikan untuk Piala Citra pada Festival Film Indonesia 2014 di kategori Pemeran Utama Pria Terbaik. Dari film yang sama, ia juga mendapatkan satu piala Festival Film Bandung, dan dinominasikan untuk satu Piala Maya.
Kariernya di layar lebar terus berlanjut. Ia tampil dalam sejumlah film populer, mulai dari memerankan Ferre di Supernova: Ksatria, Putri & Bintang Jatuh (2014), Alex Hirano di Sunshine Becomes You (2015), hingga Aldo di film horor The Doll 2 (2017).
Setelah itu, ia kembali menunjukkan kemampuan aktingnya lewat Takut Kawin dan Suzzanna: Bernapas dalam Kubur pada 2018. Setahun berikutnya, Junot hadir dalam Antologi Rasa sebagai Harris Risjad, serta film Jeritan Malam yang semakin mengukuhkan eksistensinya di dunia perfilman.
Baca Juga: Profil dan Perjalanan Karier Aktor Ternama Chicco Jerikho, Berawal dari Ajang Cover Boy
Karier di Dunia Musik
Kecintaannya pada dunia musik membawanya menjadi seorang DJ. Bagi Junot, menjadi DJ bukan sekadar hobi, tetapi profesi yang ia jalani dengan dedikasi dan profesionalisme.
“Saya sudah 20 tahun menjadi DJ. Tapi saya memang lebih dulu jadi aktor. Saya main film di usia 18 tahun, dan DJ 20 tahun," ujar Junot seperti dikutip dari pemberitaan Viva.
Ia mengaku mendapatkan sensasi berbeda ketika berada di balik deck dibandingkan saat berakting di depan kamera. Meski kini fokus mengejar karier sebagai DJ, Junot tetap membuka peluang untuk kembali ke layar lebar suatu hari nanti.