Studio arsitektur Atelier Riri merayakan 15 tahun perjalanan kreatifnya dengan menggelar pameran bertajuk "A Life Less Ordinary". 

Pameran yang berlangsung hingga 20 November 2025 ini tidak hanya menjadi refleksi atas perjalanan studio yang didirikan oleh Riri Yakub, tetapi juga menjadi penanda perkembangan terkini arsitektur Indonesia.

Bermula dari sebuah ruang kecil di bawah tangga yang hanya dipisahkan oleh tirai tipis, Riri Yakub membawa tekad besar untuk menciptakan karya yang meaningful. Studio ini kemudian berkembang menjadi salah satu nama yang diakui melalui pendekatan arsitekturnya yang khas, yang berusaha menghubungkan manusia, ruang, dan keberlanjutan dalam konteks kontemporer.

“Perjalanan ini bukan sekadar tentang membangun ruang, tapi tentang memahami kehidupan di dalamnya. A Life Less Ordinary adalah cara kami merayakan proses itu, perjalanan yang penuh pembelajaran, keberanian, dan rasa syukur,” ujar Riri Yakub, Selasa (14/10/2025).

Baca Juga: Mengenal Diana Kusumastuti, Arsitek Perempuan di Balik Megaproyek IKN yang Kini Menjabat Wakil Menteri PU

Baca Juga: Kejar Ketertinggalan, Skala Academy Gelar Pelatihan BIM untuk Arsitek dan Engineer Tanah Air

Pameran ini bkal menampilkan sekitar 15 bagian kurasi yang merepresentasikan momen-momen penting dalam perjalanan studio. Pengunjung diajak menyelami latar belakang serta proses kreatif di balik berbagai karya melalui gambar, model, potongan instalasi multisensori, dan panduan audio yang memperkaya pengalaman.

Salah satu bagian unik dari pameran ini adalah diselenggarakan di Kiri House 2.2, rumah pribadi kedua Riri Yakub yang masih dalam tahap pembangunan di kawasan Bintaro, Tangerang Selatan. Ruang yang belum selesai ini sengaja diubah menjadi "galeri sementara", menjadi latar yang sangat tepat untuk sebuah pameran yang berbicara tentang proses, kemungkinan, dan pertumbuhan yang belum berakhir.

Meskipun terbuka untuk awam, Riri Yakub menyatakan bahwa target utama pameran ini adalah para profesional di industri, seperti arsitek, interior designer, developer, dan supplier.

Pameran ini juga hadir di saat yang tepat. Karena tahun ini tidak digelar Bintaro Design District (BDD), pameran "A Life Less Ordinary" ini menjadi salah satu momentum yang meng-highlight perkembangan dan dinamika terbaru arsitektur Indonesia.

Tak hanya melihat ke belakang, pameran ini menjadi platform untuk memperkenalkan inisiatif masa depan Atelier Riri, yaitu lewat gerakan ARFOU. Sebagai sebuah pendekatan kreatif yang menggabungkan karya desain dengan kontribusi sosial, ARFOU mengeksplorasi bagaimana desain dapat memberikan dampak nyata dan inspirasi bagi kehidupan dan lingkungan.

Pameran ini digelar beriringan dengan berjalannya berbagai proyek arsitek yang sedang dikerjakan, seperti pembangunan rumah figur terkenal Dinda Haw dan YouTuber otomotif Om Mobi, serta beberapa proyek di Depok dan Sawangan.

Sejak aktif bekerja sama dengan berbagai developer di tahun 2015 lalu, studio ini telah menangani berbagai proyek di berbagai kota, seperti Bogor, Padang, Palembang, Pekanbaru, hingga Lombok, membuktikan bahwa pendekatan arsitekturnya tidak hanya relevan di Jakarta, tetapi juga di berbagai wilayah Indonesia.

Untuk memperkaya pengalaman pengunjung, pameran juga dilengkapi dengan serangkaian talkshow dan workshop yang membahas berbagai topik seputar arsitektur, desain, dan keberlanjutan.