Partai Demokrat memuji sikap Presiden Prabowo Subianto yang disebut dengan terbuka mengakui kekurangannya. Sikap Prabowo yang demikian diklaim sebagai sesuatu yang langka atau jarang ada pada pemimpin-pemimpin sekarang ini.
Pujian ini dilontarkan Juru Bicara DPP Partai Demokrat, Herzaky Mahendra Putra merespon pernyataan Prabowo Subianto yang baru-baru ini mengakui kelemahan komunikasi publik pemerintah yang membuat informasi menjadi bias.
Baca Juga: Menterinya Prabowo Sowan ke Jokowi, Demokrat: Banyak Juga Kok yang Sering ke Rumah SBY
"Ketika seorang pemimpin secara terbuka mengakui kekurangan, itu sinyal positif,” ujar Herzaky dilansir Senin (14/4/2025).
Menurut Herzaky keterbukaan Prabowo mengakui kelemahannya mengonfirmasi bahwa pemerintahan sekarang ini siap menerima kritikan dan masukan. Hal ini sekaligus membantah tudingan miring yang menyebut pemerintahan sekarang ini antikritik.
“Artinya, ruang kritik dan masukan dari media, akademisi, hingga masyarakat sipil tetap terbuka luas,” tegasnya.
Lebih lanjut, Herzaky juga mengakui bahwa evaluasi terhadap kinerja komunikasi publik memang perlu dilakukan, terlebih pemerintahan Prabowo baru berjalan enam bulan.
Dalam rangka memperkuat soliditas internal, Presiden Prabowo bahkan telah menggelar retreat Kabinet Merah Putih di Akademi Militer, Magelang, untuk membangun kohesi di antara jajaran menterinya.
"Kalau tidak ada kekurangan di awal, bagaimana kita tahu apa yang perlu diperbaiki? Ini bagian dari proses menjadi lebih baik," tambahnya.
Herzaky juga menegaskan, meskipun komunikasi publik sempat menjadi sorotan, namun komunikasi internal Presiden dengan kabinet berjalan lancar.
Ia mencontohkan hubungan kerja antara Prabowo dan Menteri Koordinator Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), yang intens dan produktif.
"AHY rutin berdiskusi langsung dengan Presiden untuk meminta arahan dalam penyusunan kebijakan. Ini menunjukkan bahwa ada kesinambungan visi antara presiden dan para menterinya," kata Herzaky.
Ia juga mengingatkan bahwa komitmen Prabowo untuk terbuka terhadap kritik bukan hal baru. Sikap itu, menurut Herzaky, sudah konsisten ditunjukkan sejak masa kampanye Pilpres 2024.
Baca Juga: Soal Saran ke Prabowo Terkait Kebijakan Trump, SBY: 80 Persen Sudah Dijalankan
Fokus utama Prabowo, kata dia, bukan pada pencitraan, tetapi pada kepentingan rakyat dan bangsa.
"Alhamdulillah, kami melihat komunikasi Presiden semakin membaik. Ini menjadi sinyal positif bagi iklim demokrasi dan transparansi pemerintahan," ujarnya.