Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengaku tamu negara yang datang ke Indonesia kerap memuji istana kepresidenan di Jakarta dan Bogor mereka kagum pada kemegahan bangunan tersebut.
Kendati kerap disanjung tamu negara namun Jokowi mengaku tak bangga, sebab istana-istana itu merupakan gedung warisan dari kolonial belanda, itu bukan karya anak bangsa.
Baca Juga: PLN Siap Sokong Listrik untuk Smelter Freeport yang Baru Diresmikan Presiden Jokowi
“Selalu tamu kita kagum, waduh istananya bagus gedungnya bagus. Saya kadang mikir. Ini saya mau jawab apa, indah tapi bukan buatan kita, buatan kolonial Belanda. Mau saya sampaikan apa adanya kok kita merasa inferior gitu,” kata Jokowi dalam sambutan dalam silaturahmi dengan Asosiasi Forum Kerukunan Umat Beragama se-Indonesia (AFKUBI), di Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara dilansir Kamis (26/9/2024).
Bahkan Jokowi mengaku kerap kali menaruh curiga ketika tamu-tamu negara itu menyinggung istana negara, jangan sampai itu bukan pujian melainkan sindiran yang disampaikan secara halus.
“Saya kan nggak dia nyindir atau dia memang ingin menyampaikan kekagumannya. Nebaknya kan sulit. Itulah kenapa gagasan pindah ibu kota ini sudah muncul sejak tahun 50—60 di era bung Karno yang saat itu akan memindahkan ke Palangkaraya," jelasnya.
Jokowi mengaku sangat bangga ketika mega proyek yang digagas sejak era Soekarno itu akhirnya bisa dieksekusi di masa pemerintahannya.
Baginya pemindahan ibu kota negara ke Kalimantan Timur merupakan cerminan perubahan pola pikir bangsa Indonesia sebagai sebuah bangsa besar. Pemindahan ibu kota negara kata Jokowi juga menjadi tanda bahwa bangsa ini siap menghadapi berbagai tantangan global ke kemudian hari.
Baca Juga: Anies Baswedan dan Penyesalan Terbesarnya Setelah Gagal Nyagub di Pilkada Jakarta
"Negara yang cepat akan mengalahkan negara yang lambat dan kita ingin menjadi negara yang cepat,” pungkas Jokowi.