Growthmates, tidur adalah kebutuhan fundamental bagi tubuh kita. Tak hanya menghilangkan rasa kantuk, mencukupi waktu tidur pun dapat memberikan beragam manfaat yang sama pentingnya dengan penerapan pola makan sehat dan olahraga secara rutin, lho.

Selama tidur, otak bekerja untuk mengkonsolidasikan ingatan, mengatur emosi, dan memperbaiki jaringan tubuh yang rusak. Ini juga merupakan saat ketika hormon-hormon penting, seperti hormon pertumbuhan, dihasilkan.

Oleh karena itu, tidur yang cukup memiliki dampak langsung pada kemampuan kita untuk belajar, berfungsi secara emosional, dan mempertahankan kesehatan fisik.

Rekomendasi tidur sendiri cukup berbeda-beda tergantung pada usia, tetapi sebagai panduan umum, sebagian besar orang dewasa memerlukan 7-9 jam tidur per malam untuk menjaga kesehatan yang baik.

Jika kamu sering mengorbankan waktu tidur demi menyelesaikan pekerjaan, bersosialisasi, atau menghabiskan waktu di depan layar, yang perlu kamu ingat adalah bahwa kurang tidur dikaitkan dengan banyak efek negatif kesehatan, termasuk meningkatnya risiko penyakit jantung, depresi, penambahan berat badan, peradangan, dan penyakit.  Oleh karena itu, mencukupi waktu tidur sangatlah penting dilakukan.

Dan, berikut Olenka ulas 9 manfaat tidur malam yang cukup, sebagaimana dikutip dari Healthline, Sabtu (5/10/2024). Yuk, simak!

1. Dapat membantu mempertahankan atau menurunkan berat badan

Banyak penelitian yang mengaitkan tidur pendek - didefinisikan sebagai tidur kurang dari 7 jam per malam - dengan risiko kenaikan berat badan yang lebih besar dan indeks massa tubuh (BMI) yang lebih tinggi.

Faktanya, analisis tahun 2020 menemukan bahwa orang dewasa yang tidur kurang dari 7 jam per malam memiliki risiko 41% lebih tinggi terkena obesitas. Sementara itu, tidur lebih lama tidak meningkatkan risiko.

Pengaruh tidur terhadap penambahan berat badan diyakini dipengaruhi oleh banyak faktor, termasuk hormon dan motivasi untuk berolahraga. Jadi, memprioritaskan tidur dapat mendukung berat badan yang sehat.

2. Dapat meningkatkan konsentrasi dan produktivitas

Tidur penting untuk berbagai aspek fungsi otak. Kognisi, konsentrasi, produktivitas, dan kinerja semuanya terpengaruh secara negatif oleh kurang tidur.

Sebuah studi khusus pada dokter yang bekerja berlebihan memberikan contoh yang baik. Ditemukan bahwa dokter dengan gangguan tidur sedang, tinggi, dan sangat tinggi memiliki kemungkinan 54%, 96%, dan 97% lebih besar untuk melaporkan kesalahan medis yang signifikan secara klinis.

Pada catatan yang sama, mendapatkan tidur yang cukup dapat meningkatkan kinerja akademis pada anak-anak, remaja, dan dewasa muda. Terakhir, tidur yang baik terbukti meningkatkan kemampuan memecahkan masalah dan meningkatkan kinerja memori pada anak-anak dan orang dewasa.

3. Dapat memaksimalkan kinerja atletik dan fisik

Tidur telah terbukti meningkatkan kinerja atletik. Banyak penelitian telah menunjukkan bahwa tidur yang cukup dapat meningkatkan keterampilan motorik halus, waktu reaksi, kekuatan otot, daya tahan otot, dan keterampilan memecahkan masalah.

Terlebih lagi, kurang tidur dapat meningkatkan risiko cedera dan menurunkan motivasimu untuk berolahraga. Jadi, tidur yang cukup mungkin merupakan hal yang kamu butuhkan untuk meningkatkan performa kammu ke tingkat berikutnya.

4. Dapat memperkuat jantung

Kualitas dan durasi tidur yang buruk dapat meningkatkan risiko terkena penyakit jantung. Satu analisis dari 19 penelitian menemukan bahwa tidur kurang dari 7 jam per hari mengakibatkan peningkatan risiko kematian akibat penyakit jantung sebesar 13%.

Analisis lain menemukan bahwa dibandingkan dengan 7 jam tidur, setiap penurunan 1 jam tidur dikaitkan dengan peningkatan risiko kematian karena semua penyebab dan penyakit jantung sebesar 6%.

Terlebih lagi, kurang tidur tampaknya meningkatkan risiko tekanan darah tinggi, terutama pada mereka yang mengalami apnea tidur obstruktif - suatu kondisi yang ditandai dengan gangguan pernapasan saat tidur.

Faktanya, sebuah penelitian menemukan bahwa orang yang tidur kurang dari 5 jam per malam memiliki risiko 61% lebih tinggi terkena tekanan darah tinggi dibandingkan mereka yang tidur 7 jam. Menariknya, tidur berlebihan pada orang dewasa - lebih dari 9 jam -  juga terbukti meningkatkan risiko penyakit jantung dan tekanan darah tinggi.

Baca Juga: Jangan Disepelekan, Ini 10 Manfaat Luar Biasa Jika Tidur Lebih Awal

5. Mempengaruhi metabolisme gula dan risiko diabetes tipe 2

Kurang tidur dikaitkan dengan risiko lebih tinggi terkena diabetes tipe 2 dan resistensi insulin, yaitu kondisi ketika tubuh tidak dapat menggunakan hormon insulin dengan baik.

Faktanya, analisis terhadap 36 penelitian yang melibatkan lebih dari 1 juta peserta menemukan bahwa tidur sangat pendek, yaitu kurang dari 5 jam dan tidur pendek, yaitu kurang dari 6 jam, meningkatkan risiko terkena diabetes tipe 2 masing-masing sebesar 48% dan 18%.

Kurang tidur diperkirakan dapat menyebabkan perubahan fisiologis seperti penurunan sensitivitas insulin, peningkatan peradangan, dan perubahan hormon lapar, serta perubahan perilaku seperti pengambilan keputusan yang buruk dan asupan makanan yang lebih banyak - yang semuanya meningkatkan risiko diabetes.

Selain itu, kurang tidur dikaitkan dengan risiko lebih tinggi terkena obesitas, penyakit jantung, dan sindrom metabolik. Faktor-faktor ini juga meningkatkan risiko diabetes.

6. Kurang tidur dikaitkan dengan depresi

Masalah kesehatan mental, seperti depresi , sangat terkait dengan kualitas tidur yang buruk dan gangguan tidur. Satu studi yang melibatkan 2.672 peserta menemukan bahwa mereka yang mengalami kecemasan dan depresi lebih mungkin melaporkan skor tidur yang lebih buruk dibandingkan mereka yang tidak mengalami kecemasan dan depresi.

Dalam penelitian lain, orang dengan gangguan tidur seperti insomnia atau apnea tidur obstruktif juga melaporkan tingkat depresi yang lebih tinggi dibandingkan mereka yang tidak mengalaminya.

Jika kamu mengalami kesulitan tidur dan menyadari kesehatan mentalmu memburuk, penting untuk berbicara dengan profesional kesehatanmu, ya!

7. Mendukung sistem kekebalan tubuh yang sehat

Kurangnya tidur telah terbukti mengganggu fungsi kekebalan tubuh. Dalam sebuah penelitian, peserta yang tidur kurang dari 5 jam per malam memiliki kemungkinan 4,5 kali lebih besar untuk terserang flu dibandingkan dengan mereka yang tidur lebih dari 7 jam. Mereka yang tidur 5–6 jam memiliki kemungkinan 4,24 kali lebih besar.

Beberapa data juga menunjukkan bahwa tidur yang cukup dapat meningkatkan respons antibodi tubuh terhadap vaksin influenza.

8. Kurang tidur dikaitkan dengan peningkatan peradangan

Kurang tidur dapat berdampak besar terhadap peradangan dalam tubuh. Tidur memainkan peran penting dalam pengaturan sistem saraf pusat kita. Secara khusus, tidur terlibat dalam sistem respons stres yang dikenal sebagai sistem saraf simpatik dan sumbu hipotalamus-hipofisis-adrenal (HPA).

Kurang tidur, terutama akibat gangguan tidur, diketahui dapat mengaktifkan jalur sinyal inflamasi dan menyebabkan peningkatan kadar penanda inflamasi yang tidak diinginkan, seperti interleukin-6 dan protein C-reaktif.

Seiring berjalannya waktu, peradangan kronis dapat menyebabkan perkembangan banyak kondisi kronis, termasuk obesitas, penyakit jantung, beberapa jenis kanker, penyakit Alzheimer, depresi, dan diabetes tipe 2.

9. Mempengaruhi emosi dan interaksi sosial

Kurang tidur mengurangi kemampuanmu untuk mengatur emosi dan berinteraksi sosial. Saat kita lelah, kita akan kesulitan mengendalikan luapan emosi dan perilaku kita di depan orang lain. Kelelahan juga dapat memengaruhi kemampuan kita untuk menanggapi humor dan menunjukkan empati.

Selain itu, mereka yang mengalami kekurangan tidur kronis cenderung menarik diri dari acara sosial dan mengalami kesepian.

Memprioritaskan tidur mungkin merupakan cara utama untuk meningkatkan hubunganmu dengan orang lain dan membantumu menjadi lebih sosial.

Semoga informasinya bermanfaat, ya!