Meski sebagian besar penjual online di Asia Tenggara sudah mengenal kecerdasan buatan (AI), adopsi teknologinya dalam bisnis masih jauh dari optimal. Laporan terbaru Lazada bertajuk “Menjembatani Kesenjangan AI: Persepsi dan Tren Adopsi Penjual Online di Asia Tenggara” mengungkap, rata-rata penjual baru mengimplementasikan AI dalam 37% aktivitas bisnis mereka.
Hasil riset yang dikembangkan bersama Kantar dan melibatkan 1.214 penjual dari enam negara ini menunjukkan bahwa sebanyak 76% penjual eCommerce di Asia Tenggara masih berada dalam kategori AI Aspirants dan AI Agnostic, yakni kelompok yang baru menerapkan sebagian kecil teknologi AI atau masih mengandalkan proses manual.
Indonesia dan Vietnam tercatat sebagai pemimpin tingkat adopsi AI di kawasan, dengan implementasi nyata di angka 42%, mengungguli Singapura dan Thailand (39%). Namun, Indonesia juga mengalami kesenjangan cukup besar antara persepsi dan realitas: 52% penjual mengaku sudah menggunakan AI, padahal penerapannya secara nyata baru 42%.
Baca Juga: Era Kecerdasan Buatan, Ini 3 Langkah yang Harus Diambil Pemimpin Bisnis Sekarang
“Temuan kami mengungkap fenomena kesenjangan yang menarik. Meskipun sebagian besar penjual memahami potensi transformatif dari AI, banyak yang masih berjuang dalam tahap implementasi,” ujar James Dong, CEO Lazada Group.
Lebih lanjut, laporan ini mengelompokkan penjual ke dalam tiga kategori:
- AI Adepts (pengguna AI >80%): 24% di Asia Tenggara, 29% di Indonesia
- AI Aspirants (pengguna parsial): 50% Asia Tenggara, 50% Indonesia
- AI Agnostics (minim penggunaan AI): 26% Asia Tenggara, 21% Indonesia
Hambatan dan Tantangan Adopsi
Tantangan utama yang dihadapi penjual dalam mengadopsi AI mencakup:
- Biaya dan waktu implementasi (64%)
- Keraguan terhadap manfaat jangka panjang AI (61%)
- Preferensi tenaga kerja terhadap sistem lama (75%)
Baca Juga: Mengenal Chip Implan Otak Buatan Elon Musk untuk Manusia, Ini 5 Hal yang Perlu Diketahui
Meski demikian, mayoritas responden (93%) menyadari pentingnya peningkatan keterampilan tenaga kerja agar mampu memanfaatkan AI secara optimal.
Solusi AI dari Lazada: dari GenAI hingga Asisten Virtual
Sebagai tanggapan, Lazada meluncurkan Online Sellers Artificial Intelligence Readiness Playbook, panduan komprehensif berisi strategi dan praktik terbaik untuk membantu penjual dalam transformasi digital.
Fitur-fitur unggulan AI dari Lazada yang kini tersedia bagi penjual meliputi:
- AI Smart Product Optimisation: Membantu penjual memperbaiki konten produk secara otomatis dengan teknologi generatif.
- AI-Powered Translations: Menerjemahkan deskripsi produk ke berbagai bahasa lokal secara instan.
- azzie Seller: Asisten AI di Seller Centre untuk bantu navigasi, analisis risiko toko, hingga saran pengembangan bisnis.
Baca Juga: Perbarui AI Lazzie, Lazada Hadirkan Solusi Belanja Online Lebih Cerdas dan Cepat
Lazada mencatat, 67% penjual menyatakan puas terhadap fitur AI yang tersedia. Upaya ini dinilai penting untuk mempercepat transformasi eCommerce, sekaligus mendemokratisasi akses teknologi bagi semua skala bisnis.
“Solusi ini membuat teknologi dapat dimanfaatkan secara lebih luas dan mendorong pertumbuhan bisnis berkelanjutan tanpa memandang ukuran usaha,” tutup James Dong.