Gangguan kecemasan atau anxiety pada anak sering tampak berbeda dari kecemasan pada orang dewasa. Meski orang tua mungkin mengenali rasa takut atau gugup, mereka sering tidak menyadari bahwa anak membutuhkan bimbingan untuk memahami emosi mereka sendiri.
Banyak anak belum memiliki kemampuan bahasa untuk menjelaskan apa yang mereka rasakan, sehingga kecemasan muncul melalui perilaku dan reaksi fisik.
Mengenali tanda-tanda awal kecemasan penting agar orang tua dapat memberikan dukungan yang tepat sebelum kondisi berkembang menjadi sesuatu yang lebih serius.
Dan, berikut 7 tanda tersebut, sebagaimana dikutip dari Times of India, Kamis (20/11/2025).
1. Sering Sakit Perut atau Sakit Kepala
Tubuh anak sering bereaksi lebih dulu sebelum pikiran mereka mampu menjelaskannya. Keluhan seperti sakit perut, sakit kepala, mual, atau rasa tidak nyaman yang muncul berulang, terutama menjelang sekolah, situasi sosial, atau aktivitas baru, bisa menjadi sinyal kecemasan.
Orang tua kerap menganggap anak sedang mencari alasan untuk menghindari kegiatan, padahal mereka mungkin sedang kewalahan secara emosional. Ajak anak berbicara dengan lembut tentang apa yang mereka rasakan agar mereka merasa aman dan didengar.
2. Sulit Tidur atau Takut di Malam Hari
Kesulitan tidur, sering terbangun, mimpi buruk, atau mendadak takut gelap dapat menjadi tanda kecemasan yang tersembunyi. Saat malam hari, suasana yang tenang membuat pikiran anak bekerja lebih aktif, sehingga kekhawatiran kecil terasa jauh lebih besar.
Jika pola tidur anak berubah tiba-tiba, jangan abaikan kemungkinan bahwa kecemasan mungkin menjadi pemicunya.
3. Rasa Lekas Marah dan Sering Tantrum
Kecemasan tidak selalu muncul sebagai rasa takut sering kali justru terlihat sebagai kemarahan atau ledakan emosi. Anak yang mudah menangis, cepat tersinggung, atau marah karena hal-hal kecil mungkin sedang berjuang memahami tekanan internal.
Berikan ruang aman bagi mereka untuk mengekspresikan perasaan tanpa takut dimarahi.
4. Menghindari Situasi Sosial atau Aktivitas yang Dulu Disukai
Jika anak tiba-tiba menolak menghadiri pesta, enggan bermain dengan teman, atau kehilangan minat pada kegiatan favorit, ini bisa menjadi tanda kecemasan sosial atau kecemasan perpisahan.
Penghindaran adalah salah satu gejala paling jelas dari kecemasan. Perubahan perilaku semacam ini tidak boleh dianggap sekadar ‘malas’ atau ‘tiba-tiba tidak suka’.
5. Ketergantungan Berlebihan atau Takut Sendirian
Rasa ingin dekat dengan orang tua adalah hal wajar, tetapi jika anak tiba-tiba menjadi sangat clingy atau selalu khawatir berpisah dengan Anda, ada kemungkinan kecemasan sedang berkembang.
Orang tua adalah tempat paling aman bagi anak, dan ketakutan berlebih saat jauh dari Anda bisa menjadi tanda mereka sedang tidak merasa aman dalam dirinya sendiri.
6. Perfeksionisme dan Takut Membuat Kesalahan
Beberapa anak yang cemas menetapkan standar yang sangat tinggi pada diri mereka sendiri. Mereka bisa menjadi sangat takut salah, membutuhkan kepastian terus-menerus, atau menolak mengerjakan sesuatu yang dirasa sulit.
erfeksionisme berlebihan sering muncul dari ketakutan akan kegagalan. Beri pengertian bahwa kesalahan adalah bagian dari proses belajar, bukan sesuatu yang harus ditakuti.
Baca Juga: 10 Tips Sederhana agar Anak Siap Sekolah Tanpa Drama di Pagi Hari