Ada banyak penyakit yang bermunculan akibat cuaca panas yang begitu ekstrem. Salah satunya adalah heat exhaustion, yang perlu penanganan ekstra untuk mencegah terjadinya komplikasi yang lebih serius atau bahkan berujung kematian.

Menyadur dari Center for Disease Control and Prevention, heat exhaustion merupakan kondisi kelelahan ekstrem akibat cuaca yang sangat panas. Heat exhaustion merupakan respons tubuh saat kehilangan banyak air dan garam secara berlebih, biasanya ditandai dengan mengeluarkan banyak keringat. 

Kelelahan akibat panas atau heat exhaustion ini adalah salah satu dari tiga penyakit yang berhubungan dengan panas, kram panas sebagai penyakit yang paling ringan dan sengatan panas sebagai penyakit yang paling serius.

Adapun gejala seseorang terkena heat exhaustion di antaranya adalah sakit kepala, rasa mual, pusing, lemas, banyak berkeringat, suhu tubuh meningkat, dan berkurangnya urin yang keluar.

Untungnya, kondisi heat exhibition ini dapat ditangani. Berikut Olenka sajikan deretan langkah yang tepat untuk mencegah terjadinya kelelahan ekstrem setelah terkena panas. Menukil dari laman Houston Methodist, Selasa (7/5/2024), berikut enam  di antaranya.

1. Hindari dehidrasi

Tetap terhidrasi dengan baik dapat membantu tubuh mengatur suhunya. Jika kamu ingin berkegiatan di luar rumah, pastikan kondisi tubuh sudah terhidrasi dengan baik. Dalam artian, kamu harus minum air putih yang cukup sebelum bepergian. Untuk berjaga-jaga, bawalah botol berisi air minum yang bisa dikonsumsi saat berkegiatan di luar.

2. Jangan gunakan pakaian tebal dan ketat

Saat cuaca panas, penting untuk berpakaian tipis atau ringan. Pakaian ketat dan pakaian berlapis dapat mempersulit keringat menguap dari tubuh sehingga menyebabkan pelepasan panas tubuh berlebih menjadi kurang efisien.

Kelembaban juga memengaruhi kemampuanmu untuk berkeringat, jadi jika cuaca panas dan lembab, pertimbangkan untuk mengenakan kain yang menyerap kelembapan.

Untuk perlindungan ekstra dari sinar matahari, pertimbangkan untuk mengenakan topi bertepi lebar dan sunscreen ya.

3. Cari tempat berteduh sesering mungkin

Saat cuaca sangat panas, kamu mungkin mempertimbangkan untuk tetap berada di dalam rumah pada siang hari. Jika kamu berencana untuk menghabiskan waktu di luar, dan khususnya jika kamu bekerja di luar ruangan, pastikan untuk sering beristirahat termasuk waktu untuk memulihkan cairan dan mendinginkan diri di tempat teduh, seperti ruangan ber-AC.

Baca Juga: 5 Minuman Sehat dan Menyegarkan yang Cocok Dikonsumsi saat Cuaca Panas, Anti-Dehidrasi!

4. Olahraga di dalam ruangan atau saat pagi hari

Aktivitas berat dapat membuatmu lebih mudah kepanasan di hari yang panas dan lembab. Jadi, kamu mungkin mempertimbangkan untuk beralih ke olahraga yang bisa dilakukan di dalam ruangan. 

Jika olahraga yang dilakukan mengharuskan kamu berada di luar ruangan, setel alarm dan rencanakan untuk berolahraga di pagi hari. Meskipun kamu mungkin tergoda untuklari saat malam hari, ketahuilah bahwa suhu malam hari sering kali tidak sedingin yang diharapkan saat terjadi gelombang panas.

5. Jangan konsumsi minuman beralkohol

Alkohol tidak hanya mengganggu keterampilan motorik, tetapi juga dapat mengganggu kemampuan tubuh untuk mengatur suhu. Faktanya, CDC menyatakan bahwa, minum alkohol dalam waktu 24 jam setelah bekerja di cuaca panas dapat meningkatkan risiko penyakit akibat panas.

Yang terbaik adalah selalu membatasi asupan alkohol. Rehidrasi dengan air, bukan alkohol.

6. Pilih tabir surya yang tahan keringat

Mengenakan tabir surya saat berada di luar ruangan selalu penting — bahkan saat cuaca tidak panas atau mendung. Namun, saat cuaca sangat panas di luar, pastikan kamu memakai tabir surya yang tepat.

Karena cuaca panas akan membuatmu lebih  berkeringat, pilihlah tabir surya yang tahan keringat. Dan ingat, tabir surya akan hilang, jadi kamu peru re-apply saat siang hari ya.

Growthmates, perlu kamu ketahui bahwa kelelahan akibat panas dapat berkembang menjadi serangan panas (heatstroke) – bentuk penyakit panas yang paling parah. 

Heatstroke merupakan kondisi yang mengancam jiwa yang dapat merusak otak dan organ vital lainnya,  menjadikan serangan panas sebagai keadaan darurat medis yang memerlukan perawatan segera di ruang gawat darurat. 

Gejala serangan panas yang paling umum meliputi:

  • Suhu tubuh 104 derajat Fahrenheit atau lebih tinggi, yang diukur dengan termometer rektal
  • Kebingungan atau halusinasi yang tiba-tiba
  • Kesulitan berjalan
  • Kejang
  • Pingsan

Selain itu, penderita serangan panas juga mungkin mengalami detak jantung yang berdebar kencang, pernapasan yang cepat, kulit yang terlalu hangat atau kemerahan pada kulit, muntah atau diare, kram dan kelemahan otot, serta sakit kepala yang berdenyut-denyut.