Produk perawatan kulit atau skincare biasanya mengandung berbagai jenis bahan aktif. Semakin besar konsentrasi bahan aktif yang terkandung, semakin efektif pula hasil yang dapat diperoleh.
Namun, perlu Growthmates tahu, tidak semua bahan aktif dalam skincare bisa digunakan secara bersamaan. Terutama jika fungsinya tidak sesuai dengan kebutuhan kulit wajah, dan penggunaan yang sembarangan bisa menyebabkan iritasi pada kulit.
Bahan aktif merupakan senyawa atau zat yang ditambahkan ke dalam produk atau formulasi khusus untuk mengatasi masalah kulit tertentu. Bahan-bahan ini seringkali digunakan untuk mengatasi masalah kulit seperti jerawat, hiperpigmentasi, kulit kering, atau penuaan pada kulit.
Adapun bahan aktif yang umum ada pada skincare di antaranya:
- AHA (Asam Alfa Hidroksi) adalah bahan pengelupas dari tumbuhan yang membantu melembapkan kulit, merangsang kolagen, dan menghaluskan permukaan kulit.
- BHA (Beta Hidroksi Asam) juga pengelupas kimia, larut dalam minyak, dan sering digunakan untuk mengatasi jerawat serta meringankan kulit sensitif.
- Retinol, turunan vitamin A untuk mempercepat pergantian sel, mengurangi kerutan, dan merangsang kolagen untuk anti-penuaan.
- Vitamin C, antioksidan untuk mendorong kolagen dan melindungi kulit dari kerusakan.
- Niacinamide (vitamin B3) untuk memperkuat pertahanan kulit, menyeimbangkan minyak, meratakan warna, dan mengurangi peradangan.
- Asam Hialuronat untuk menghidrasi dan mengurangi kerutan
- Ceramide membantu menjaga kelembapan dan memperbaiki lapisan pelindung kulit.
Seperti yang sudah disebutkan sebelumnya, tidak semua bahan aktif cocok digunakan secara bersamaan.
Brooke Sikora, MD, dokter kulit di SkinCare Physicians di Chestnut Hill, Massachusetts, menjelaskan bahwa bahan-bahan yang sebaiknya dihindari untuk digunakan bersama dalam satu rangkaian adalah yang sulit stabil dalam formula, berisiko menyebabkan iritasi jika digunakan bersamaan, atau saling menghalangi efeknya.
Menukil dari laman EverydayHealth, berikut lima kandungan atau bahan aktif dalam skincare yang tidak boleh digunakan secara bersamaan.
Baca Juga: 5 Urutan Skincare yang Tepat untuk Jaga Kulit Tetap Sehat
1. Retinol dan Alpha Hydroxy Acid (AHA)
Turunan vitamin A seperti retinol dan retinoid, dan asam alfa hidroksi (AHA) seperti asam glikolat, adalah pilihan utama dokter kulit untuk anti-penuaan dini. Kedua kandungan ini mempercepat pergantian sel kulit dan meningkatkan produksi kolagen untuk kulit bercahaya dan bebas garis-garis halus.
Namun, menggunakan keduanya secara bersamaan tidak memiliki efek yang sama. Karena kedua bahan aktif tersebut dapat mengelupas lapisan kulit luar.
"Keduanya berpotensi menimbulkan efek samping yang menjengkelkan, terutama jika dikombinasikan," kata Elizabeth Bahar Houshmand, MD, dokter kulit bersertifikat ganda di Dallas.
Jika kulit menunjukkan tanda-tanda iritasi, seperti merah, perih, atau mengelupas, kamu mungkin merasa tidak nyaman dan enggan mengikuti aturan pemakaian produk.
Sebagai solusinya, Houshmand menyarankan untuk menggunakan produk perawatan kulit yang berbeda pada hari-hari yang berbeda. Seperti AHA pada hari Senin, retinoid pada hari Selasa, dan seterusnya, untuk menghindari iritasi dan memberikan waktu bagi kulit untuk pulih.