Menyiapkan dana pendidikan dengan asuransi pendidikan akan membantu orang tua merencanakan biaya pendidikan anak karena tidak seperti tabungan biasa, dana tidak bisa ditarik setiap saat, untuk memastikan target dana pendidikan bisa tercapai.
Selain itu, terdapat manfaat perlindungan jiwa bagi orang tua sebagai Tertanggung sehingga bila terjadi resiko meninggal dunia selama masa pertanggungan asuransi, anak tetap dapat melanjutkan jenjang pendidikan. Dengan demikian orang tua dapat merasa tenang.
2. Prioritaskan Perlindungan dengan Asuransi Jiwa dan Kesehatan
Pastikan juga kamu memiliki asuransi kesehatan dan asuransi jiwa selagi sehat dan produktif. Asuransi jiwa dan asuransi kesehatan berperan penting dalam perencanaan keuangan. Dua asuransi tersebut berfungsi melindungi aset keluarga dari kebangkrutan dan kemiskinan saat terjadi resiko kehidupan yang datang mendadak, seperti sakit yang butuh biaya perawatan medis atau pencari nafkah meninggal dunia yang menyebabkan hilangnya penghasilan keluarga.
Salah satu produk asuransi dari Sequis yang dapat dipertimbangkan adalah Sequis Q Infinite MedCare Shield Rider (IMC Shield) karena preminya terjangkau sehingga nasabah tetap dapat membagi pendapatannya untuk memenuhi kebutuhan lain. Keunggulan produk ini adalah premi terjangkau, Tertanggung sudah mendapatkan manfaat kamar satu tempat tidur saat rawat inap.
Baca Juga: 7 Prioritas Keuangan dalam Membangun Kehidupan Finansial yang Sehat
3. Kelola Utang dengan Bijak
Kemampuan mengelola utang dapat membantu menjaga kestabilan keuangan keluarga. Yan menyarankan untuk membatasi utang konsumtif hingga maksimal 15% dari total penghasilan. Bahkan, jika dapat lebih diminimalkan akan lebih baik.
Salah satu cara menghindari utang adalah membatasi belanja barang-barang yang masih bisa ditunda pembeliannya atau tidak perlu dibeli. Selain itu, sebaiknya jika memiliki dana tambahan, seperti bonus atau tunjangan, dapat dimanfaatkan untuk melunasi utang karena dalam utang selain kewajiban membayar pokok pinjaman juga terdapat bunga. Bila telat melunasi utang maka jumlah yang dibayarkan akan jauh lebih tinggi.
“Mereka yang memiliki kewajiban utang yang dibayar tepat waktu dan yang nilai utang konsumtifnya kecil atau bahkan tidak memiliki utang maka keuangan keluarganya lebih kuat dan lebih fleksibel pada berbagai pilihan untuk persiapan masa depan,” sebut Yan.
4. Bangun Komunikasi Keuangan dalam Keluarga
Hal penting yang tidak boleh diabaikan adalah melibatkan seluruh anggota keluarga dalam perencanaan keuangan. Diskusikan tujuan keuangan keluarga, cara mencapainya, dan termasuk jika ada rencana pembelian aset, investasi, dan pengajuan pinjaman. Dengan demikian, setiap anggota keluarga dapat berperan aktif menjaga kesehatan keuangan bersama.
Yang menyarankan agar keuangan keluarga dikomunikasikan dengan baik kepada pasangan dan anggota keluarga lain sesuai tingkat usia dan kemampuan memahami finansial.
“Mengomunikasikan keuangan perlu dilakukan dengan baik demi mencegah konflik dan salah pengertian. Selain itu, dengan terbuka soal perencanaan keuangan kepada anggota keluarga maka akan membantu mendorong mereka berkeinginan ikut serta meningkatkan aset keluarga serta menjaganya dan berlatih meminimalkan gaya hidup konsumtif. Dengan demikian Anda berhasil menjadi pahlawan bagi keuangan keluarga,” tutup Yan.