Empat Perempuan Peneliti Peraih FWIS 2025
Empat peneliti perempuan Indonesia yang terpilih tahun ini menghadirkan riset dengan fokus pada solusi konkret dan inovatif bagi tantangan nyata bangsa, mereka diantaranya:
1. Dr. Maria Apriliani Gani – Institut Teknologi Bandung
Mengembangkan model seluler untuk terapi osteoporosis berbasis tanaman obat lokal, yang memungkinkan skrining obat tanpa animal testing, serta berpotensi memperkuat saintifikasi jamu dan meningkatkan kualitas hidup perempuan lanjut usia.
2. Dr.rer.nat. Lutviasari Nuraini – BRIN
Mengembangkan material implan luruh berbasis magnesium yang dapat terurai setelah tulang pulih.
Inovasi ini berpotensi mendukung kemandirian industri implan nasional sekaligus pemanfaatan sumber daya alam Indonesia.
3. Anak Agung Dewi Megawati, Ph.D. – Universitas Warmadewa
Meneliti terapi mRNA antivirus spektrum luas untuk penyakit yang ditularkan oleh nyamuk, seperti demam berdarah.
Penelitian ini berpotensi menjadi terobosan besar dalam pengendalian penyakit infeksi tropis dan memperkuat kapasitas riset biomedis nasional.
4. Helen Julian, Ph.D. – Institut Teknologi Bandung
Mengembangkan teknologi pengolahan limbah kelapa sawit menjadi sumber daya bernilai tinggi menggunakan sistem terpadu Membrane Photobioreactor–Nanofiltration.
Riset ini mendukung prinsip ekonomi sirkular dan bio-based economy melalui pengelolaan limbah berkelanjutan.
Dalam kesempatan yang sama, Duta Besar Prancis untuk Indonesia, Timor Leste, dan ASEAN, H.E. Fabien Penone, turut menyampaikan apresiasinya.
“Prancis meyakini bahwa sains dan keberagaman berjalan beriringan. Melalui FWIS, L’Oréal dan UNESCO telah mendukung banyak perempuan muda untuk mewujudkan mimpi mereka di dunia sains, menembus batas, dan menjadi pemimpin di bidangnya,” tuturnya.
Ia juga menegaskan bahwa kesetaraan gender merupakan fondasi bagi masyarakat yang adil, berkelanjutan, dan inklusif.
Sebagai informasi, sejak awal, FWIS dirancang bukan hanya sebagai ajang apresiasi, tetapi juga platform pemberdayaan yang membuka akses kolaborasi dan mentoring lintas disiplin.
Dengan jaringan global yang kini mencakup lebih dari 4.700 ilmuwan perempuan di seluruh dunia, para peneliti Indonesia memiliki kesempatan untuk memperluas wawasan dan dampak ilmiahnya.
Para alumni FWIS juga telah menjadi mentor bagi lebih dari 1.400 peneliti muda, menciptakan efek berlipat dalam memperkuat masa depan sains Indonesia.
“Ke depan, FWIS akan terus menjadi ruang bagi perempuan peneliti untuk tumbuh, berjejaring, dan menginspirasi generasi berikutnya,” tutup Melanie Masriel.
Baca Juga: L’Oréal Indonesia Gaungkan Pentingnya Kesehatan Mental