2. Sistem Senpai-Kohai: Bimbingan dan transfer pengetahuan
Sistem Senpai-Kohai adalah struktur bimbingan di mana karyawan senior (Senpai) membimbing rekan kerja junior (Kohai). Hubungan ini penting untuk berbagi pengetahuan dan menjaga budaya tempat kerja.
Perusahaan dengan program Senpai-Kohai formal sering kali melihat orientasi yang lebih cepat bagi karyawan baru dan tingkat retensi yang lebih baik di antara staf junior. Seorang karyawan senior mungkin membimbing lulusan baru dengan berbagi wawasan tentang manajemen proyek dan keterampilan teknis, memastikan bahwa pengetahuan yang berharga diwariskan di dalam perusahaan.
Bimbingan sangat dihargai di tempat kerja Jepang, karena karyawan senior membimbing rekan kerja yang lebih muda dengan memberikan bimbingan dan dukungan.
3. Hourensou: Komunikasi yang efektif
Hourensou adalah akronim untuk tiga konsep utama: Houkoku yang berarti 'pelaporan,' Renraku yang berarti 'memberi tahu,' dan Soudanyang berarti 'konsultasi.' Kerangka komunikasi ini menyoroti perlunya transparansi dan pembaruan rutin di antara anggota tim.
Penerapan Hourensou mendorong cara berkomunikasi yang terorganisasi di mana staf merasa didengar dan dilibatkan. Laporan dan konsultasi rutin memastikan bahwa setiap orang menyadari apa yang terjadi dalam organisasi.
Misalnya, seorang manajer mungkin mengadakan rapat mingguan dengan timnya untuk membahas proyek yang sedang berlangsung, berbagi pembaruan, dan meminta masukan tentang tantangan apa pun yang mereka hadapi.
Komunikasi terbuka ini membangun kepercayaan dan membuat semua orang selaras dengan tujuan bersama. Kebiasaan ini tidak hanya meningkatkan kerja tim tetapi juga meningkatkan hubungan manajer-tim.
4. Nomikai: Bersosialisasi setelah bekerja
Nomikai secara harfiah berarti 'pesta minum' atau 'pesta.' Nomikai memainkan peran penting dalam budaya bisnis Jepang karena memberi karyawan kesempatan untuk bersantai dan saling mengenal di luar lingkungan tempat kerja resmi.
Biasanya, nomikai diselenggarakan setelah jam kerja, dan memberikan kesempatan bagi rekan kerja untuk merayakan keberhasilan atau merayakan anggota tim baru dalam lingkungan informal.
Meskipun acara semacam itu tampak informal, namun tetap merupakan elemen budaya perusahaan. Tradisi tertentu seputar nomikai termasuk menyajikan minuman kepada orang lain dan mempersilakan tempat duduk.
Sebelumnya, orang cenderung merasa tertekan untuk pergi meskipun mereka berpikir mereka lebih suka melakukan hal lain. Saat ini, beberapa kantor telah memasukkan kebiasaan nomikai agar lebih inklusif dalam mendorong kegiatan sosial lainnya bagi orang-orang yang tidak nyaman di lingkungan yang lebih tradisional. Misalnya, sebagai pengganti pesta minum-minum, sebuah organisasi dapat mengadakan acara membangun tim seperti bowling atau karaoke.
Baca Juga: Riset Sebut Pola Makan Orang Jepang Ini Dapat Menghentikan Pertumbuhan Sel Kanker, Seperti Apa?