Growthmates, memang benar bahwa makanan ultra-proses atau ultra-proses dapat mengeja bencana bagi kesehatan dalam jangka panjang. Pemrosesan makanan ini biasanya mengubah keadaan alami makanan dan merampasnya dari nutrisi esensial.
Banyak bahan ditambahkan ke dalam prosesnya baik itu gula, garam, lemak, dan warna atau pengawet buatan. Selain itu, aditif seperti warna buatan dan rasa atau penstabil ditambahkan ke dalamnya.
Makanan beku atau frozen food, junk food, minuman ringan, makanan cepat saji, kue kemasan, dan makanan ringan asin adalah contoh makanan ultra-proses.
Dikutip dari Times of India, Rabu (4/12/2024), berikut adalah 10 risiko kesehatan dari makanan ultra-proses.
1. Penyakit Jantung
Makanan ultra-proses favoritmu mungkin terlihat tidak berbahaya saat ini, tetapi dalam jangka panjang, itu bisa berdampak signifikan pada kesehatan jantung.
Sebuah studi yang diterbitkan dalam The Lancet Journal menemukan bahwa makan lebih banyak makanan ultra-proses (UPFS) terkait dengan risiko lebih tinggi dari penyakit kardiovaskular (CVD) dan penyakit jantung koroner (PJK) pada orang dewasa. Studi dari berbagai negara juga menunjukkan sedikit peningkatan risiko stroke.
2. Diabetes tipe 2
Makanan ultra-proses memiliki sejumlah besar gula tersembunyi, lemak yang tidak sehat, dan karbohidrat olahan, yang semuanya membuat kombinasi mematikan dalam berkontribusi pada pengembangan resistensi insulin dan sindrom metabolik.
Orang yang menambahkan lebih sedikit serat, vitamin, mineral, dan makanan yang tidak diproses untuk diet mereka cenderung meningkatkan peluang mereka diabetes tipe 2.
3. Gangguan Kesehatan Mental
Makan junk food secara rutin dapat mendatangkan malapetaka pada kesehatan mental. Sebuah studi yang diterbitkan dalam jurnal Nutrients menemukan bahwa asupan UPF yang lebih tinggi dikaitkan dengan peningkatan 53% kemungkinan gejala gangguan mental umum, termasuk depresi dan kecemasan.
Baca Juga: Waspada, 5 Kebiasaan Sehari-hari Ini Berisiko Menyebabkan Penyakit Parah