Smartfren secara resmi melakukan marger perusahaan dengan XL Axiata pada 11 Desember 2024 lalu. Perjanjian ini telah ditandatangani langsung oleh pemegang saham bersama dengan pemegang saham dari XL Axiata yaitu Axiata Berhad di Malaysia.
Dalam hal ini, langkah merger dilakukan dalam upaya memperkuat daya saing dan memperbesar pangsa pasar kedua perusahaan, mengingat tantangan yang dihadapi oleh industri telekomunikasi yang semakin ketat, terutama dengan hadirnya berbagai pemain besar yang terus berinovasi.
Dengan melakukan merger, XL dan Smartfren dapat menggabungkan sumber daya perusahaan, baik dari segi infrastruktur, teknologi, maupun basis pelanggan, untuk menghasilkan kinerja yang lebih optimal dan mampu bersaing lebih agresif di pasar telekomunikasi.
“Adanya sebuah perjanjian yang mengikat dengan kedua belah pihak menyatakan sepakat untuk diadakannya penggabungan kedua perusahaan yaitu XL Axiata dan Smartfren untuk membentuk satu penggabungan usaha dengan nama PT XL Smart Telekom Sejahtera TBK atau XL Smart. Jadi adanya merger antara XL Axiata dan Smartfren menjadi XL Smart,” ungkap Merza Fachys, Presiden Direktur Smartfren, dalam paparan publik hasil kinerja Smartfren pada Jumat (20/12/2024).
Baca Juga: Smartfren Paparkan Hasil Kinerja Triwulan 3 Capai 36 Juta Pelanggan
Merza Fachy menjelaskan, pembagian saham 50% - 50% menjadi simbol dari kesepakatan yang seimbang antara kedua perusahaan, yang masing-masing akan mempertahankan posisi dan kontribusi yang setara dalam manajemen dan pengambilan keputusan. Hal ini untuk mengingkatkan kolaborasi yang lebih efektif dan terbuka antara XL Axiata dan Smartfren.