Wardah menegaskan komitmennya dalam mendukung perempuan dan ibu Indonesia dengan menghadirkan ruang belajar yang relevan, inklusif, dan adaptif terhadap perkembangan teknologi. Komitmen tersebut diwujudkan melalui perayaan Wardah Mother’s Day yang digelar bersama Parentalk di Paragon Community Hub, Jakarta, Selasa (23/12/2025).
Kegiatan ini dipersiapkan sejak tiga bulan sebelumnya dan menjadi bagian dari inisiatif pemecahan Rekor Museum Rekor-Dunia Indonesia (MURI) melalui penyelenggaraan kelas kecantikan berbasis kecerdasan buatan (artificial intelligence/AI). Dua kelas utama yang diselenggarakan adalah Personal Color Analysis (PCA) dan Personal Skin Analysis (PSA).
Baca Juga: Wardah Hadir di JMFW 2026: Rayakan Perempuan yang Terus Tumbuh dan Bergerak
Program tersebut menargetkan rekor MURI untuk kategori “Kelas kecantikan menggunakan kecerdasan buatan secara seri oleh perempuan terbanyak,” dengan melibatkan sekitar 14.198 perempuan di 33 kota di Indonesia. Tingginya partisipasi ini mencerminkan antusiasme perempuan terhadap ruang pembelajaran yang memadukan teknologi dan kebutuhan personal.
Sejalan dengan kegiatan tersebut, Wardah juga menghadirkan ruang refleksi bagi perempuan untuk memaknai peran keibuan secara lebih sadar, seimbang, dan bermakna di tengah kompleksitas peran yang terus berkembang. Peran ibu dinilai semakin menantang, terutama bagi perempuan yang menjalani peran ganda sebagai ibu sekaligus pekerja.
Wardah Brand Representative, Rahma Dina Safitri, menilai bahwa tantangan utama ibu bekerja bukan semata soal mencari keseimbangan, melainkan bagaimana mengintegrasikan berbagai peran yang dijalani.
Baca Juga: Wardah Luncurkan Beauty AI di Ajang Hijab Fest 2025
“Menjadi ibu bukan lagi tentang keseimbangan, tetapi integrasi. Ada proses saling memberi antara pekerjaan dan anak. Situasi ini tidak selalu kaku, karena ada momen ketika urusan anak menuntut perhatian penuh, sementara pekerjaan juga menuntut tanggung jawab,” ujarnya.
Dina menambahkan, integrasi peran dapat diwujudkan melalui solusi yang lebih realistis, seperti membawa anak ke kantor dalam kondisi tertentu atau memanfaatkan kebijakan bekerja dari rumah (work from home/WFH), sehingga peran sebagai ibu dan pekerja tetap dapat dijalani secara optimal.
Dalam keseharian, banyak ibu juga menghadapi kelelahan mental yang sering kali muncul lebih dulu dibandingkan kelelahan fisik. Kondisi ini dikenal sebagai mental load, yakni beban pikiran akibat perencanaan jangka panjang, pengambilan keputusan, dan pengelolaan berbagai kebutuhan keluarga. Beban mental yang berlangsung terus-menerus dapat berdampak pada kondisi fisik, seperti sakit kepala hingga kelelahan berkepanjangan, bahkan berisiko memicu burnout dan depresi.
Baca Juga: Wardah Raih Dua Penghargaan Top Halal Award 2025
Oleh karena itu, kebutuhan akan ruang aman dan dukungan yang tepat menjadi penting bagi para ibu untuk menjaga kesehatan mental dan kesejahteraan secara menyeluruh. Edukasi berbasis keahlian juga dinilai krusial, khususnya bagi ibu muda, agar memperoleh pemahaman yang tepat dalam menjalani peran keibuannya.
Turut hadir sebagai narasumber, CEO sekaligus Co-founder Parentalk.id, Nucha Bachri, mengatakan bahwa Parentalk lahir dari pengalaman personalnya sebagai istri dan ibu dalam mendampingi anak-anak. Pengalaman tersebut kemudian dikembangkan menjadi konten edukatif yang membahas berbagai topik, mulai dari parenting, pola asuh, hingga refleksi personal sebagai individu dan pasangan.
Menurut Nucha, Parentalk hadir sebagai ruang diskusi yang aman bagi para orang tua untuk berbagi pengalaman dan pemikiran yang kerap terpendam.
“Audiens Parentalk merasa memiliki kedekatan emosional, sehingga platform ini menjadi ruang untuk berbagi, mendengarkan, dan didengarkan,” tuturnya.
Baca Juga: Transformasi Industri Kecantikan: Wardah Hadirkan Inovasi melalui Skinverse Clinic 2025
Wardah dan Parentalk menilai bahwa perempuan juga perlu menyediakan waktu bagi diri sendiri untuk memulihkan energi, menjaga kesehatan mental, serta menyeimbangkan berbagai peran yang dijalani. Dengan dukungan ekosistem yang tepat, perempuan diharapkan dapat terus bertumbuh dan memberikan dampak positif bagi diri sendiri, keluarga, dan lingkungan di era digital.