Memasuki penghujung tahun 2025, Zurich Indonesia mencatatkan pertumbuhan positif pada pendapatan premi bruto (GWP). Country Manager Zurich Indonesia, Edhi Tjahja Negara, mengungkapkan bahwa pertumbuhan positif tahun ini merefleksikan kekuatan dan kemampuan Zurich Indonesia untuk beradaptasi dan menghadirkan layanan yang sesuai dengan kebutuhan masyarakat Indonesia.

“Kami berkomitmen untuk mendorong pertumbuhan optimal di Indonesia dengan memperluas jaringan di tengah pasar dinamis, terutama pada asuransi kendaraan bermotor, kesehatan, perjalanan, dan properti,” ungkapnya dalam konferensi pers di Jakarta pada Rabu (26/11/2025).

Hingga Oktober 2025, lini asuransi jiwa tradisional mencatat pertumbuhan GWP sebesar 27% dan produk asuransi jiwa Zurich Group Protector Absolute (ZGPA) juga mengalami pertumbuhan yang signifikan. Di periode yang sama, asuransi kesehatan ZAI melalui Medicilin mencatatkan GWP hingga lebih dari 50%. 

Asuransi kendaraan bermotor dari ZAI dan Zurich Syariah mengalami pertumbuhan sebesar 8% dibandingkan periode yang sama di tahun sebelumnya. Terdapat pertumbuhan pada asuransi perjalanan sebesar 40% seiring dengan meningkatnya volume perjalanan domestik dan internasional. Begitu pula pada Zurich Syariah yang mengalami pertumbuhan GWP hingga 21% dengan dominasi perjalanan umrah dan mengalami peningkatan jumlah polis hingga lebih dari 100%. 

Baca Juga: Asuransi Perjalanan Internasional Milik Oona Insurance Indonesia Catat Lonjakan 400%

Ketua Umum Dewan Asuransi Indonesia, Yulius Bhayangkara, mengungkapkan bahwa di tengah dinamika ekonomi global, Industri asuransi nasional terus menunjukkan tren pertumbuhan yang positif. Ia menekankan bahwa kolaborasi lintas sektor dan para pemangku kepentingan merupakan kunci utama untuk menjaga kepercayaan masyarakat.

“Inovasi produk, peningkatan literasi keuangan, dan transformasi digital akan menjadi motor utama dalam memperluas penetrasi asuransi dan memperkuat kontribusinya terhadap pembangunan berkelanjutan serta ketahanan ekonomi nasional,” tutur Yulius

Tren pertumbuhan berbagai lini asuransi ini sejalan dengan meningkatnya kesadaran masyarakat terhadap pentingnya asuransi. Hal ini juga dipengaruhi oleh cuaca ekstrem dan bencana alam yang meningkat dalam beberapa tahun terakhir. 

Pada peristiwa banjir di Bali pada September 2025, ZAI berhasil membayarkan klaim lebih dari Rp30 miliar. Klaim terbesar berasal dari lini properti yang mencapai Rp29 miliar, diikuti klaim kendaraan bermotor. Dalam upayanya mempercepat pemulihan nasabah, ZAI menerapkan skema klaim fast track agar proses penyelesaian klaim dapat dilakukan lebih cepat, tepat, dan minim hambatan.

Ekonom dan Guru Besar Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) Universitas Indonesia (UI), Telisa Aulia Falianty, mengungkapkan bahwa ketika ketidakpastian ekonomi mereda, permintaan terhadap produk proteksi cenderung meningkat. Pada 2026, ia melihat industri asuransi akan memasuki fase pertumbuhan baru seiring membaiknya indikator ekonomi nasional. 

“Dengan penetrasi asuransi yang masih di bawah 3% dalam satu dekade terakhir, ruang ekspansi industri masih sangat besar. Momentum pemulihan ekonomi 2026 menjadi titik penting untuk mempercepat pertumbuhan industri asuransi, baik dari sisi inovasi produk maupun perluasan akses,” jelasnya.

Edhi menambahkan bahwa memasuki tahun 2026, Zurich Indonesia semakin menguatkan fokus perusahaan pada peningkatan penetrasi existing product melalui perluasan distribusi dan kemitraan, pengembangan produk yang sesuai dengan kebutuhan nasabah, serta penawaran berbagai inovasi dan transformasi layanan.

"Kami optimis melangkah ke depan dengan ekonomi Indonesia terus menguat, inovasi produk yang terus dikembangkan, serta generasi muda yang semakin menjadi fokus edukasi dan penetrasi produk. Kombinasi ketiga faktor ini akan menjadi landasan kuat bagi Zurich Indonesia untuk terus bertumbuh optimal di 2026," tutup Edhi.