Pada peristiwa banjir di Bali pada September 2025, ZAI berhasil membayarkan klaim lebih dari Rp30 miliar. Klaim terbesar berasal dari lini properti yang mencapai Rp29 miliar, diikuti klaim kendaraan bermotor. Dalam upayanya mempercepat pemulihan nasabah, ZAI menerapkan skema klaim fast track agar proses penyelesaian klaim dapat dilakukan lebih cepat, tepat, dan minim hambatan.

Ekonom dan Guru Besar Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) Universitas Indonesia (UI), Telisa Aulia Falianty, mengungkapkan bahwa ketika ketidakpastian ekonomi mereda, permintaan terhadap produk proteksi cenderung meningkat. Pada 2026, ia melihat industri asuransi akan memasuki fase pertumbuhan baru seiring membaiknya indikator ekonomi nasional. 

“Dengan penetrasi asuransi yang masih di bawah 3% dalam satu dekade terakhir, ruang ekspansi industri masih sangat besar. Momentum pemulihan ekonomi 2026 menjadi titik penting untuk mempercepat pertumbuhan industri asuransi, baik dari sisi inovasi produk maupun perluasan akses,” jelasnya.

Edhi menambahkan bahwa memasuki tahun 2026, Zurich Indonesia semakin menguatkan fokus perusahaan pada peningkatan penetrasi existing product melalui perluasan distribusi dan kemitraan, pengembangan produk yang sesuai dengan kebutuhan nasabah, serta penawaran berbagai inovasi dan transformasi layanan.

"Kami optimis melangkah ke depan dengan ekonomi Indonesia terus menguat, inovasi produk yang terus dikembangkan, serta generasi muda yang semakin menjadi fokus edukasi dan penetrasi produk. Kombinasi ketiga faktor ini akan menjadi landasan kuat bagi Zurich Indonesia untuk terus bertumbuh optimal di 2026," tutup Edhi.