'Mengapa kami harus mempekerjakan Anda?’. Pertanyaan ini mungkin terdengar sederhana, tapi justru sering membuat kandidat kebingungan.

Banyak yang akhirnya menjawab dengan klise seperti ‘Saya pekerja keras’ atau ‘Saya bisa bekerja dalam tim’, padahal jawaban seperti itu tidak membedakan Anda dari puluhan pelamar lainnya.

Nah ternyata, para pemimpin bisnis kelas dunia punya perspektif berbeda.

Bagi Bill Gates, Warren Buffett, Elon Musk, Jeff Bezos, hingga Richard Branson, kunci jawaban bukanlah hafalan, melainkan cara menunjukkan nilai unik, rekam jejak nyata, serta karakter yang selaras dengan kebutuhan perusahaan.

Dan, dikutip dari Times of India, Senin (1/9/2025), mari kita lihat prinsip mereka.

Bill Gates: Komunikasikan Nilai dengan Jelas

Bagi Gates, menjawab pertanyaan ini bukan soal pamer, tapi soal menyampaikan nilai diri secara relevan. Ia menekankan pentingnya menghubungkan keterampilan dengan kebutuhan perusahaan.

Alih-alih berkata ‘Saya adalah seorang pekerja keras’, Gates menyarankan kandidat menyoroti kekuatan spesifik: keahlian teknis, pengalaman tim, atau dorongan untuk terus berkembang.

Di masa mudanya, Gates sering menekankan prestasi pemrograman dan obsesinya terhadap perangkat lunak, hal yang membuat pewawancara percaya pada potensi jangka panjangnya.

Jadi, tunjukkan apa yang Anda bisa kontribusikan sekarang, sekaligus potensi Anda di masa depan.

Jeff Bezos: Fokus pada Dampak Terukur

Jeff Bezos selalu mencari orang dengan bukti nyata bahwa mereka bisa menciptakan hasil. Ia ingin mendengar angka, metrik, dan dampak nyata dari kontribusi kandidat.

Contohnya, seorang insinyur yang mengotomatiskan alur kerja hingga menghemat ratusan jam, atau seorang marketer yang berhasil meningkatkan engagement 30%.

Bagi Bezos, cerita seperti ini menunjukkan kandidat bisa menciptakan nilai yang berkelanjutan bagi pelanggan, inti dari filosofi Amazon.

Jadi, jangan hanya cerita soal usaha, tapi tunjukkan bukti hasil.

Baca Juga: Warren Buffett Ungkap Hal yang Lebih Penting dari Gaji Saat Memulai Karier, Apa Itu?

Elon Musk: Buktikan dengan Pengalaman Nyata

Musk terkenal selektif. Ia ingin melihat orang yang benar-benar terjun langsung memecahkan masalah sulit, bukan hanya teori. Dalam wawancara, ia sering menggali detail teknis proyek yang pernah dijalankan kandidat.

Misalnya, bagaimana seseorang di SpaceX membantu menganalisis kegagalan roket, atau bagaimana tim di Tesla menemukan cara memangkas biaya produksi. Detail itu membuktikan pemikiran kritis, ketahanan, dan kemampuan eksekusi.

Jadi, ceritakan pengalaman riil, bukan jawaban generik, ya!

Warren Buffett: Integritas Adalah Segalanya

Bagi Buffett, kecerdasan dan energi penting, tapi yang paling utama adalah integritas. Tanpanya, dua hal lain bisa berbahaya.

Ia lebih menghargai kandidat yang bisa menunjukkan keputusan etis, akuntabilitas, dan konsistensi. Misalnya, berani mengakui kesalahan atau memilih jalan benar meski penuh tekanan. Karakter kuat sering jadi pembeda utama.

Richard Branson: Tunjukkan Kepribadian Autentik

Branson percaya keterampilan bisa dipelajari, tapi kepribadian adalah aset alami. Ia sering bertanya, ‘Apa yang belum kamu tulis di CV?’ untuk mengungkap passion, humor, atau sisi unik kandidat.

Cerita soal hobi, nilai hidup, atau semangat yang menghubungkan Anda dengan perusahaan bisa membuat Anda lebih menonjol dibanding sekadar daftar pencapaian.

Jadi, jadilah diri sendiri, karena authenticity lebih berkesan daripada formalitas.

Baca Juga: Melihat Rutinitas Harian Orang Terkaya Kedua di Dunia Jeff Bezos