Motif hasil paduan kedua budaya ini dilukis langsung pada produk SMEG FAB28 Free Standing Refrigerator One Door, 50’s Style yang memiliki desain ikonik gaya retro khas SMEG, memberikan sentuhan unik dan hangat yang menjadikannya pusat perhatian dalam ruangan. Kulkas ini juga sudah dilengkapi dengan kapasitas penyimpanan yang luas dan teknologi pendingin yang canggih.

Kolaborasi ini juga menegaskan reputasi global SMEG sebagai brand luxury appliances. SMEG, yang dikenal akan kemewahan dan inovasi teknologinya, bersinergi dengan Didiet Maulana, yang dikenal karena kemampuannya memadukan kain tradisional Indonesia dengan desain modern dan kontemporer. 

Desain Didiet dikenal akan keanggunannya, perhatian pada detail, dan kemampuannya bercerita melalui budaya, yang selaras dengan visi SMEG yang memadukan estetika, fine craftsmanship, dan teknologi. Keduanya berfokus pada menciptakan produk yang tidak hanya indah tetapi juga memiliki makna budaya yang mendalam.

“Saya merasa terhormat dengan kesempatan untuk menciptakan desain ini. Seluruh proses pengerjaan memakan waktu tiga minggu dan setiap momennya dipenuhi arti yang mendalam dan penghormatan untuk budaya dan seni di dalamnya. Desain yang saya buat dimaksudkan untuk merayakan keunikan kedua negara. Filosofi di balik motif ini adalah, layaknya bunga, manusia tumbuh dan berkembang melalui pengalaman hidup. Kehidupan adalah tanahnya dan metamorfosis manusia dilihat dari bagaimana kita berkembang,” ucap Didiet Maulana, Founder & Creative Director IKAT Indonesia sekaligus fashion designer.

Kolaborasi seperti ini bukan yang pertama kalinya bagi SMEG, yang sebelumnya telah dikenal melalui proyek-proyek spesial dengan brand serta tokoh penting dan berpengaruh di dunia fashion, seni, dan desain. 

Kali ini, giliran desainer Indonesia yang mendapat kesempatan eksklusif tersebut, melalui karya Didiet Maulana yang akan dikirim dan dipajang di kantor pusat SMEG di Guastalla, Italia, sebagai bagian dari salah satu koleksi masterpiece internasional. Kulkas hasil kolaborasi eksklusif ini akan menjadi satu-satunya karya dari Indonesia di sana.

Sebelum dikirim ke SMEG Headquarter di Italia untuk dipajang bersama koleksi kolaborasi lainnya, kulkas hasil kolaborasi SMEG dan Didiet Maulana akan dipajang selama 1 bulan di showroom SMEG di Indonesia Design District, PIK 2. Sejak merambah pasar Indonesia pada 26 September 2023, SMEG telah menunjukkan komitmennya untuk memperluas jangkauan di Asia. 

Pembukaan showroom di PIK 2, Jakarta, memperlihatkan dedikasi SMEG terhadap konsumen Indonesia yang menghargai kemewahan, estetika, dan fungsionalitas. Kolaborasi ini diharapkan menjadi simbol kerjasama lintas budaya antara Indonesia dan Italia di masa depan.

Baca Juga: Dari Kotagede ke Gwangju: Lulu Lutfi Labibi x Indieguerillas Bawa Semangat Upcycle dalam Kemasan Artistik