SiteMinder, penyedia platform manajemen pendapatan untuk industri perhotelan, merilis Changing Traveller Report 2026 yang mengungkapkan bahwa wisatawan Indonesia menjadi yang paling antusias di dunia dalam memanfaatkan teknologi kecerdasan buatan (AI) untuk meningkatkan pengalaman menginap. Laporan ini melibatkan 12.000 wisatawan dari 14 negara, termasuk Indonesia, dan menunjukkan sentimen perjalanan yang sangat positif menjelang tahun 2026.

Menurut laporan tersebut, 59% responden Indonesia menganggap fitur AI yang paling menarik meliputi rekomendasi instan, informasi objek wisata lokal, serta pemesanan fasilitas hotel melalui concierge berbasis AI.

Fifin Prapmasari, Country Manager Indonesia di SiteMinder, menyampaikan kebanggaannya terhadap posisi Indonesia sebagai pengguna awal teknologi ini.

Baca Juga: SiteMinder Raih Berbagai Penghargaan pada HotelTechAwards 2025

“Dengan kecerdasan buatan (AI) yang kini telah menjadi bagian dari kehidupan sehari-hari, termasuk dalam industri perjalanan, sangat membanggakan melihat Indonesia memimpin dalam penggunaan teknologi baru untuk membuat penginapan hotel tahun 2026 menjadi lebih cerdas, efisien, dan menyenangkan,” ujarnya.

Keinginan Bepergian dan Perilaku Pemesanan

Laporan SiteMinder juga menunjukkan bahwa keinginan bepergian wisatawan Indonesia masih sangat kuat. Sebanyak 51% wisatawan Indonesia memiliki “keinginan yang jauh lebih kuat” untuk bepergian dalam satu tahun ke depan, angka tertinggi secara global. Angka ini meningkat menjadi 57% pada kelompok Milenial.

Dalam perencanaan perjalanan, 60% wisatawan Indonesia menilai ringkasan ulasan hotel berbasis AI sebagai fitur paling bermanfaat pada 2026.

Pergeseran perilaku pemesanan juga makin terasa. Wisatawan Indonesia yang mencari referensi akomodasi melalui online travel agency (OTA) meningkat menjadi 38%, dari 25% tahun lalu. Saat memesan, 59% wisatawan Indonesia menjadi yang paling mungkin di dunia menggunakan OTA, didukung kemudahan penggunaan perangkat seluler.

Baca Juga: Laporan SiteMinder: Jepang dan Pulau Jawa Jadi Tujuan Utama Destinasi Wisatawan Indonesia 2025

Meski mayoritas pemesanan dilakukan via OTA, laporan ini menemukan bahwa 84% wisatawan Indonesia mendukung hotel menggunakan data mereka untuk mempersonalisasi pengalaman menginap. Namun, 33% responden menekankan perlunya transparansi terkait penggunaan data tersebut.

Destinasi Favorit dan Orientasi pada Kualitas

Meski dunia masih diliputi ketidakpastian, minat bepergian ke luar negeri tetap tinggi. Sebanyak 34% wisatawan Indonesia berencana melakukan perjalanan internasional pada 2026, 17% di dalam negeri, dan 49% memilih kombinasi keduanya.

Baca Juga: Gandeng Cloudbeds, SiteMinder Tingkatkan Peluang Distribusi dan Pendapatan Berbagai Hotel di Indonesia

Untuk destinasi internasional, Jepang mendominasi pilihan (45%), disusul Singapura (28%) dan Korea Selatan (25%). Sementara itu, destinasi domestik favorit masih terkonsentrasi di Pulau Jawa (69%).

Wisatawan Indonesia juga lebih memilih akomodasi berkualitas tinggi. Mereka menunjukkan kecenderungan memilih kamar deluxe dan suite dibandingkan tren global. Sebanyak 42% responden bersedia mengeluarkan biaya lebih untuk kualitas premium, sementara 66% lainnya siap membayar lebih demi pengalaman yang lebih baik.

Dari sisi harga, wisatawan Indonesia tergolong adaptif. Sebanyak 89% mendukung hotel menaikkan harga saat periode ramai, dan 53% menyetujui penerapan dynamic pricing.

Saran SiteMinder untuk Pelaku Industri Hotel

Menghadapi tren positif dan minat perjalanan yang terus meningkat, SiteMinder memberikan sejumlah rekomendasi bagi pelaku perhotelan. Saran utama adalah agar hotel tetap “being visible”, yakni hadir dan terlihat di berbagai kanal online. Selain itu, pemanfaatan data serta teknologi dinilai penting untuk merancang strategi yang lebih efektif.

SiteMinder, yang sistemnya digunakan untuk mengelola operasional hotel termasuk reservasi dan manajemen pendapatan, memproses sekitar 130 juta pemesanan per tahun secara global dengan nilai pendapatan sekitar USD 55 miliar.

“Hotel yang dapat mengantisipasi dan merespons perubahan ini akan berada dalam posisi terbaik untuk menarik dan memaksimalkan tamu ideal mereka di tahun mendatang," tutup Fifin Prapmasari.