Budayawan Betawi, Harry De Fretes meminta pasangan calon presiden dan calon wakil presiden nomor urut 2 Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka untuk menghidupkan kembali Kementerian Kebudayaan.

Menurut Harry Kementerian Kebudayaan bisa menjadi wadah bagi para seniman Tanah Air. Dengan dihidupkannya kembali kementerian ini Harry yakin para seniman bakal lebih terarah dan lebih diperhatikan oleh pemerintah

Baca Juga: TKN Respons Kritik Ahok ke Prabowo-Gibran dan Jokowi

“Saya mau menitipkan pesan untuk menghidupkan lagi Kementrian Kebudayaan supaya kita para seniman ada yang perhatiin,” kata Harry di Kertanegara Jakarta Selatan, Rabu (7/2/2024).

Harry mengatakan, selama ini perhatian pemerintah kepada para seniman memang sudah ada, hanya saja campur tangan negara dirasa masih minim, buktinya banyak seniman yang tak terurus dan akhirnya menggelandang dan menjadi pengamen jalanan. 

Harry mengatakan, jika Kementerian Kebudayaan dihidupkan lagi, maka masalah-masalah sosial yang disebutkan tadi bakal terselesaikan 

“Kalau enggak (yang perhatikan) jangan sampai terjadi lagi misalnya kalau kita lihat di jalan-jalan suka ada pengamen ondel-ondel ya itu kan sampe sebegitunya kasian nggak ada yang perhatiin,” tuturnya. 

Baca Juga: Relawan Jokowi Diminta Cabut Laporan Polisi ke Butet, Mahfud MD Merespons

Baca Juga: Teori Kuda Putih Jokowi: Ahok Dipakai untuk Gagalkan Koalisi Ganjar-Mahfud dan Anies-Muhaimin

Wacana menghidupkan kembali Kementerian Kebudayaan sempat disorot dalam debat pamungkas calon presiden yang dihelat pada Minggu (4/2/2024) lalu. Isu itu pertama kali dilempar ke panggung debat oleh capres nomor urut 1 Anies Baswedan. 

Menurut Anies Kementerian ini seharusnya dihidupkan lagi, tujuannya adalah untuk merawat dan mengembangkan kekayaan budaya bangsa ini. Kebudayaan kata Anies harus tetap dikembangkan agar terus relevan dengan perkembangan zaman. 

Prabowo menjadi rival Anies dalam debat itu tanpa ragu menyatakan sepakat dengan ide tersebut, menurut eks Danjen Kopassus itu saat ini banyak situs bersejarah yang menjadi warisan budaya tak terurus dan terbengkalai, jadi menurutnya Kementerian Kebudayaan harus dihadirkan kembali untuk mengurus masalah ini.

"Masuk akal saya bisa terima, memang banyak sebenarnya, harus benar-benar beri ruang untuk inisiatif, inovasi, kreativitas, agar pemerintah tak ragu-ragu, juga turun tangan jaga situs, bantu museum, bantu istana sultan yang banyak mau roboh. Ini warisan budaya, warisan sejarah kita, saya juga setuju kalau saya presiden, saya pikirkan Kementerian Kebudayaan. Saya bisa terima dan saya dukung," kata Prabowo.