Tantangan utama dalam mewujudkan ketahanan pangan nasional bukan hanya soal lahan dan infrastruktur, tetapi juga kualitas sumber daya manusia (SDM) di sektor pangan. Hal ini disampaikan Ketua Satgas Pangan Badan Pengurus Pusat Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (BPP HIPMI), M Hadi Nainggolan.

Menurut Hadi, keberadaan petani dan pengusaha pangan yang kompeten menjadi faktor penentu keberhasilan program strategis pemerintah di bawah kepemimpinan Presiden Prabowo Subianto. Ia menegaskan, program seperti cetak sawah rakyat tidak akan memberi dampak signifikan jika tidak ada tenaga petani yang benar-benar siap mengelola lahan tersebut.

Baca Juga: Program Pengembangan SDM, BPDP Teken Kerja Sama Beasiswa Kelapa Sawit dengan 41 Lembaga Pendidikan

“Kalau dicetak saja, tapi tidak ada yang menanam, merawat, dan menjaga kontinuitas produksinya, maka proyek itu bisa kurang tepat sasaran. Yang harus kita puntaskan bersama adalah SDM, baik petaninya maupun pengusahanya, karena ekosistem pangan ini harus saling terhubung,” ujar Hadi kepada Olenka beberapa waktu lalu.

Ia juga mengingatkan bahwa indikator keberhasilan pemerintah dalam ketahanan pangan tidak semata dilihat dari jumlah lahan sawah yang dicetak, melainkan dari peningkatan produktivitas pangan secara nyata.

Baca Juga: Klaim Kebijakannya Berhasil, Prabowo: Alhamdulillah Cadangan Pangan Kita Terbesar Sepanjang Sejarah

“Saya ulangi, KPI negara bukan seberapa banyak lahan yang dicetak, tetapi seberapa besar produktivitas pangan yang berhasil kita tingkatkan,” tambahnya.

Hadi menilai pemerintah selama ini sudah menganggarkan banyak dana untuk proyek strategis, termasuk infrastruktur pangan. Namun, semua itu tidak akan optimal tanpa pengelolaan yang tepat.

“Proyek bernilai triliunan tidak akan berarti apa-apa kalau tidak ada manusia yang mengelola dengan baik,” tegasnya.

Baca Juga: Ketahanan Pangan adalah Jantung Ketahanan Nasional

Sebagai bagian dari upaya peningkatan SDM, Kementerian Pertanian telah meluncurkan Program Petani Milenial atau Brigade Swasembada Pangan. Program ini diharapkan dapat menarik minat generasi muda untuk terjun ke sektor pertanian dengan bekal pengetahuan modern, baik dalam hal teknologi maupun manajemen usaha.

Dengan fokus pada penguatan SDM, ketahanan pangan Indonesia diharapkan bisa terwujud bukan hanya lewat pembangunan lahan baru, melainkan melalui peningkatan produktivitas yang berkelanjutan.