Bisa dikatakan, ancaman perang dunia ketiga bukan lagi sekadar wacana fiksi. Ketegangan geopolitik yang terus meningkat di berbagai kawasan dunia bisa membuat potensi konflik berskala global semakin nyata.

Sebagaimana pandangan Presiden ke-6 Republik Indonesia periode 2004–2014, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY). Ia menyatakan bahwa kemungkinan terjadinya perang dunia ketiga selalu ada sebagai dampak dari dinamika geopolitik global.

Baca Juga: SBY Soroti Target Pertumbuhan Ekonomi 6 Persen

“Saya memahami hal ini karena latar belakang saya sebagai seorang jenderal dan pengalaman berdiplomasi selama hampir 15 tahun. Dari perspektif tersebut, konflik besar bisa muncul dari berbagai kawasan, baik di kawasan Pasifik, Timur Tengah, maupun Eropa,” ujarnya seperti dikutip Olenka, Minggu (21/12/2025).

Meski demikian, SBY menegaskan bahwa kemungkinan tersebut bukan sesuatu yang tidak dapat dicegah. Ia memastikan, perang dunia ketiga dapat dicegah dan dihindari apabila seluruh pihak memiliki komitmen kuat untuk menjaga stabilitas dan keamanan internasional.

“Tapi satu hal. Perang dunia ketiga bisa dihindari. Bisa dihindari jika semua negara, semua pemimpin dunia duduk bersama dan mau berkolaborasi untuk menghindari hal itu terjadi,” tuturnya. 

Baca Juga: Dari SBY sampai Prabowo, Perjalanan Dua Dekade Pembentukan UU Perampasan Aset

Ketegangan geopolitik global memang masih menyisakan banyak ketidakpastian. Namun, seperti yang disampaikan Susilo Bambang Yudhoyono, peluang untuk mencegah konflik besar tetap terbuka selama dialog dan kerja sama antarnegara terus diupayakan. Di tengah dinamika dunia yang bergerak cepat, komitmen bersama untuk menjaga perdamaian menjadi kunci agar ancaman perang dunia ketiga tidak berubah menjadi kenyataan.