Pada RDG September, Bank Indonesia (BI) menurunankan suku bunga acuan dari 6,25% menjadi 6,00%; penurunan pertama sejak Februari 2021. Patut diketahui, sebelumnya, BI telah menaikkan suku bunga acuan, yaitu BI7DRR dengan total akumulasi sebanyak 275 bps sepanjang Agustus 2022-April 2024, dari 3,50% menjadi 6,25%. Pemangkasan BI rate ini, menyusul antisipasi pengumuman penurunan suku bunga acuan US, yaitu Fed Funds Rate (FFR) oleh The Fed yang memangkas suku bunga acuannya sebanyak 50 bps menjadi 4,75-5,0%.

Perlu dicermati juga bahwa arah dot-plot The Fed terbaru mengindikasikan masih adanya potensi pemotongan suku bunga hingga 2026 sehingga FOMC memperkirakan FFR berkisar di sekitar 3,5% di tahun 2025 dan sekitar 3% pada tahun 2026. Pemangkasan suku bunga ini dibutuhkan untuk mengembalikan stabilitas harga dan menjaga daya beli masyarakat.

Baca Juga: Bawa Semangat Gen Z, Folkshit Kantongi Investasi dari Flux dan Grace Tahir

Laporan Indonesia Economic Outlook yang diterbitkan PT Bank Danamon Indonesia Tbk (Danamon) pada Agustus 2024 mencatat bahwa sebelumnya indeks pendapatan berjalan menurun hampir di semua segmen, terutama kelas menengah. Hal ini berdampak pada keraguan konsumen untuk melakukan pembelian durable goods, seperti kendaraan baru, mencerminkan kehati-hatian selama periode ketidakpastian global.

"Kami melihat ruang pemangkasan suku bunga tetap berpotensi mendukung masuknya inflow investor asing ke instrumen keuangan domestik, mengingat inflasi domestik yang rendah, terjaganya kestabilan makroekonomi domestik, serta imbal hasil di domestik yang masih lebih tinggi dari negara peers lainnya sehingga pada akhirnya nilai tukar rupiah pun bisa stabil cenderung menguat," kata Hosianna Evalita Situmorang, Ekonom PT Bank Danamon Indonesia Tbk, dikutip Rabu (9/10/2024).

Dengan penurunan suku bunga ini, investasi di instrumen pendapatan tetap seperti Obligasi dan Reksa Dana Pendapatan Tetap menjadi menarik karena return yang lebih tinggi. Apalagi, saat ini pemerintah tengah membuka penawaran Obligasi Negara Ritel (ORI), yaitu ORI026 yang terdiri dari ORI026T3 dengan kupon 6,3% (untuk tenor 3 tahun) dan ORI026T6 dengan kupon 6,4% (untuk tenor 6 tahun) per tahun. ORI026 ini dapat dibeli sepanjang periode mulai 30 September hingga 24 Oktober 2024 mendatang, dan dapat dipesan melalui e-SBN ataupun online melalui platform investasi digital dan aplikasi perbankan digital yang telah menjadi mitra distribusi ORI026. 

Danamon pun menghadirkan rekomendasi produk investasi yang tepat melalui rangkaian produk Wealth Management untuk membantu nasabah memaksimalkan keuntungan investasinya di tengah situasi turunnya suku bunga. Oleh karena itu, Danamon secara rutin memublikasikan Product Focus yang diterbitkan oleh tim Market Strategist & Investment Advisory setiap kuartal. Publikasi ini memberikan informasi tambahan mengenai rekomendasi produk investasi berdasarkan analisis faktor-faktor dan indikator ekonomi yang relevan.

Nasabah Danamon juga dapat mengakses Market Insight harian dan bulanan yang diterbitkan oleh tim Market Strategist & Investment Advisory, serta analisis dan proyeksi ekonomi makro yang disusun oleh Treasury Economist Team Danamon, melalui layanan Economic Corner di situs web Danamon. Untuk nasabah Danamon Privilege, salah satu layanan yang tersedia adalah Wealth Advisory yang menawarkan pendampingan dan rekomendasi khusus dalam mengelola aset dari Personal Advisor yang tersertifikasi.

Setelah menerima rekomendasi produk investasi, nasabah Danamon dapat memilih dari beragam produk investasi dan Wealth Management, seperti Reksa Dana, Obligasi, Valuta Asing, dan produk terstruktur yang ditawarkan oleh Danamon guna membangun portofolio sesuai dengan profil risiko masing-masing. Sebagai contoh, nasabah Danamon dapat dengan mudah mendapatkan ORI026 melalui aplikasi mobile banking D-Bank PRO melalui menu Investasi dan Asuransi.

Pada menu Obligasi, nasabah dapat melihat product highlight untuk kedua tipe ORI026, mulai dari kupon, jatuh tempo, minimum dan maksimum pemesanan, masa penawaran, serta Memorandum Informasi masing-masing ORI026. Setelahnya, nasabah yang telah memiliki SID dapat memilih produk yang mana yang akan dibeli dan melakukan pemesanan.