Produsen air kemasan CLEO, PT Sariguna Primatirta Tbk (Tanobel Group) membukukan kenaikan laba bersih sebesar 92,5% dari Rp59,9 miliar pada Q12023 menjadi Rp115,3 miliar pada Q12024. Kenaikan laba tersebut ditopang oleh kinerja penjualan yang tumbuh 38% dari Rp455,4 miliar pada Q12023 menjadi Rp626,5 miliar pada Q12024.
CEO CLEO, Melisa Patricia, mengungkapkan bahwa CLEO saat ini mengoperasikan 31 pabrik air minum. Pengembangan pabrik dan titik distribusi pun masuk dalam rencana ekspansi CLEO pada tahun 2024 ini.
"CLEO menargetkan pertumbuhan double digit setiap tahunnya, baik untuk penjualan maupun laba bersih," ungkapnya, dilansir pada Selasa, 7 Mei 2024.
Ia menambahkan, rencana ekspansi tersebut akan membuat CLEO makin dekat dengan konsumen sekaligus mengurangi biaya transportasi. Ekspansi akan diutamakan di wilayah luar Jawa dan Bali yang memang belum terjamah oleh layanan CLEO.
Guna mendukung ekspansi, CLEO menganggarkan investasi senilai Rp450 miliar yang akan digunakan untuk membangun pabrik di Palu, Pontianak, dan Pekanbaru. Sementara untuk pabrik eksisting, pengembangan akan dilakukan dengan menambah mesin guna mendorong kapasitas produksi dan otomatisasi.
"Untuk mendukung perluasan jaringan distribusi, CLEO telah melakukan integrasi vertikal atas supply chain bisnis distribusi yang selama ini dijalankan oleh PT Sentralsari Primasentosa yang diharapkan membuat tim distribusi makin solid, efektif, dan efisien dalam bekerja," tambahnya.