Jejak Karier dan Karya Musik

Danilla resmi aktif sebagai musisi sejak 2013. Album perdananya, Telisik, menampilkan empat single popular, seperti Buaian, Ada di Sana, Berdistraksi, dan Terpaut oleh Waktu. Album ini pun masuk daftar Album Terbaik versi Rolling Stone Indonesia dan mengantarkan Danilla meraih gelar Best New Act pada 2014.

Album keduanya, Lintasan Waktu (2017), kian memperkuat posisinya sebagai musisi alternatif dengan warna khas. Lagu-lagu seperti Kalapuna, Laguland, dan Usang menjadi favorit banyak pendengar dan masuk nominasi Album of the Year di Indonesian Choice Awards 2018.

Selain berkarier solo, Danilla juga membentuk proyek trio Daramuda Project bersama Rara Sekar dan Sandrayati Fay pada 2017. Mereka sempat merilis EP Salam Kenal berisi tujuh lagu yang menampilkan karakter vokal khas masing-masing anggota.

Tak berhenti di situ, Danilla juga merilis beberapa mini album, seperti Fingers (2019) dan Peluh, Gairah, Kelana (2021), yang menghadirkan nuansa eksperimental dan suasana intim khas karyanya.

Pada 2022, ia merilis album penuh Pop Seblay, sebuah karya yang lebih ekspresif dan enerjik, menandai fase baru dalam kariernya. Selain album dan EP, Danilla juga menyumbangkan suara untuk dunia perfilman, termasuk lagu Batas dan Bebas yang menjadi bagian dari soundtrack film KKN di Desa Penari (2020).

Kolaborasi

Danilla kerap terlibat dalam kolaborasi lintas genre. Ia pernah berduet dengan Marion Jola dan Ramengvrl dalam lagu Don’t Touch Me (2021) yang membawanya meraih penghargaan AMI Awards.

Selain itu, ia juga aktif mengangkat isu sosial melalui karya. Salah satu contohnya adalah lagu Junko Furuta (2016) sebagai bentuk keprihatinannya terhadap maraknya kasus kekerasan seksual.

Kecintaannya pada seni juga ia tunjukkan lewat kolaborasi dengan mahasiswa vokasi Universitas Indonesia dalam sebuah proyek music video bertajuk Dalam Nirvana, yang menyuarakan kepedulian terhadap lingkungan.

Langkah ini memperlihatkan bahwa Danilla bukan hanya fokus pada karier pribadi, tetapi juga menggunakan suaranya untuk mendukung isu-isu sosial yang lebih luas. Kombinasi antara jiwa seni, bisnis, dan kepedulian sosial membuat Danilla tampil sebagai sosok inspiratif di industri kreatif Indonesia.

Film dan Akting

Bukan hanya di dunia musik, Danilla juga menjajal seni peran. Ia debut akting dalam Koboy Kampus (2019) garapan Pidi Baiq. Di tahun yang sama, ia lolos audisi film Pretty Boys karya Tompi, dan perannya di film ini membawanya meraih nominasi Aktris Pendatang Baru Terpilih di Piala Maya 2019. Danilla juga tampil dalam Losmen Bu Broto (2021).

Penghargaan dan Prestasi

Sepanjang kariernya, Danilla Riyadi telah meraih sejumlah penghargaan dan nominasi bergengsi yang menegaskan kiprahnya sebagai musisi dan seniman serba bisa. Ia pertama kali mencuri perhatian publik dengan meraih penghargaan Best New Act dari Rolling Stone Indonesia pada 2014, tak lama setelah debut albumnya dirilis.

Tak hanya bersinar di dunia musik, Danilla juga menunjukkan bakat aktingnya dengan menyabet penghargaan Aktris Pendatang Baru Terpilih di ajang Piala Maya 2019 melalui perannya dalam film Pretty Boys.

Dalam ranah musik, ia semakin diakui ketika kolaborasinya dalam lagu Don’t Touch Me bersama Marion Jola dan Ramengvrl berhasil meraih penghargaan Duo/Grup Vokal/Kolaborasi Urban Terbaik di Anugerah Musik Indonesia 2021.

Setahun kemudian, ia kembali mencatat prestasi dengan memenangkan kategori Artis Solo Pria/Wanita Alternatif Terbaik pada ajang yang sama berkat lagu KIW, mengukuhkan posisinya sebagai salah satu musisi alternatif paling berpengaruh di Indonesia.

Baca Juga: Dijuluki ‘Pelawak Berkedok Penyanyi’, Intip Profil Isyana Sarasvati dan Perjalanan Kariernya di Dunia Musik