Menjadi kontraktor kontrak kerja sama (KKKS) Hulu Migas yang beroperasi di 7 kabupaten/kota Provinsi Riau, PT Pertamina Hulu Rokan (PHR) WK Rokan mencatatkan lifting minyak hingga akhir tahun 2024 mencapai 58 juta barel selama tahun 2024. PHR membukukan angka 1.539 tajak sumur baru sejak melakukan alih kelola WK Rokan serta menghasilkan produksi di atas 160.000 barel minyak per hari di akhir tahun 2024.
General Manager Zona Rokan, Andre Wijanarko, menjelaskan bahwa kontribusi utama produksi berasal dari pemboran sumur baru dan pelaksanaan pekerjaan workover dan well intervention. Dia pun mengapresiasi seluruh jajaran pekerja yang bekerja keras selama tahun 2024 sampai dengan proses lifting akhir tahun.
Baca Juga: Sukseskan Pengeboran Sumur YKI-001, Pertamina Drilling Duet Bersama Masyarakat
"Kami terus berupaya meningkatkan produksi dengan menerapkan praktik-praktik dan kinerja terbaik serta menggunakan teknologi terkini dalam operasi," ungkapnya, dikutip dari keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Selasa (7/1/2025).
Selama tahun 2024, PHR juga sukses melakukan fracturing di sumur konvensional dan Multi Stage Fracturing di sumur horizontal; melaksanakan pemboran eksplorasi sumur Migas Non Konvensional (MNK) Gulamo DET-1 dan Kelok DET-1 yang membuktikan potensi minyak serta teknologi-teknologi yang sebelumnya sudah diandalkan seperti steamflood dan waterflood.
Sebagaimana disampaikan oleh Pemerintahan Presiden Prabowo, Indonesia diharapkan dapat melaksanakan swasembada energi. Oleh karena itu, PHR mengaku akan tetap berproduksi secara maksimal dan menjadi kontributor utama kebutuhan energi nasional.