Pendiri Rumah Perubahan sekaligus Ekonom Universitas Indonesia (UI), Prof. Rhenald Kasali, mengatakan bahwa terdapat 10 kata beracun atau toxic yang harus ditinggalkan oleh anak muda. Ia menyebutkan, 10 kata toxic yang seringkali digunakan anak-anak muda itu kerap dijadikan alasan untuk tidak produktif.

Adapun, salah satu dari 10 kata beracun atau toxic itu adalah cuan. Menilik maknanya sendiri, cuan berasal dari Bahasa Hokkian yang artinya profit atau hasil. Istilah ini seringkali digunakan oleh banyak orang untuk menggambarkan uang dan kekayaan. 

Orang kemudian memaknai istilah ini sebagai sesuatu yang penting dalam hidup dan selalu mementingkan cuan di atas hal lain hingga kata-kata ini lama-kelamaan menjadi toxic words.

Menurut Rhenald Kasali, jika pikiran kita hanya terpusat pada uang, maka kita akan mengabaikan pondasi kehidupan. Adapun, pondasi kehidupan ini mencakup pendidikan, pengetahuan, ilmu, skill, pengalaman, gemblengan, network, dan kehormatan.

Jadi, kata dia, ketika hanya uang yang dipikirkan dan dikejar, kamu akan menjadi orang yang lebih perhitungan dan tidak dapat meraih sesuatu yang lebih besar lagi. Lantas, ia pun mengingatkan anak muda agar jangan mengejar sang atau cuan semata. Lebih dari itu, lanjut dia, buatlah uang yang mengejar kita.

“Kata toxic yang pertama itu adalah cuan. Banyak yang bilang, ‘yang penting cuannya’. Apa-apa cuan, jangan pikirkan kesana. Jangan kejar uang, capek. Buatlah uang mengejar kalian. Dengan cara apa (yang mengejar kita)? Dengan reputasi, dapat dipercaya, kerja keras, memberikan yang terbaik,” tutur Rhenald Kasali, dalam video yang dikutip Olenka, Minggu (25/8/2024.

Baca Juga: Rhenald Kasali Ungkap 3 Tipe Seseorang saat Menghadapi Rintangan, Kamu Termasuk yang Mana?