Mantan Wakil Presiden Amazon, Ethan Evans, baru-baru ini mengunggah pengalamannya di media sosialnya dan mengungkapkan bahwa ia pernah mencoba ‘melawan’ sosok atasan yang tidak jujur.

Namun, atasannya tersebut malah membalas dendam dengan merayu istrinya, yang akhirnya menyebabkan ia bercerai dan berhenti dari pekerjaannya.

Terkait hal itu, Evans pun lantas berbagi kiat atau tips bagi para profesional untuk bertahan hidup dalam dunia kerja korporat, yang terkadang bisa menjadi "lubang ular politik".

Dikutip dari laman Times of India, Kamis (29/8/2024), Evans membagikan detail ini dalam unggahan panjang yang ia bagikan di profil LinkedIn-nya, yang beberapa hari ini menjadi viral di internet.

Dalam unggahannya yang sensasional, Evans menulis, "Seorang CEO tempat saya bekerja merayu istri saya sebagai balasan langsung atas penolakan saya terhadapnya di tempat kerja.”

Menurut Evans, sang CEO itu ‘menang’. Akibatnya, ia pun akhirnya bercerai dan meninggalkan perusahaan.

“Ketika saya mengatakan bahwa saya benar-benar memahami bagaimana beberapa tim eksekutif bisa menjadi lubang ular politik, saya yakin Anda akan mempercayai saya,” tulis Evans.

Evans pun lantas berbagi kiat-kiatnya bagi para profesional untuk mengarungi kehidupan korporat, berdasarkan pengalaman kerja pribadinya.

Nomor satu adalah "Ketika Anda memiliki manajer yang baik, condonglah dan manfaatkan itu," tutur Evans.

Baca Juga: Melihat Rutinitas Harian Orang Terkaya Kedua di Dunia Jeff Bezos

Evans menjelaskan hal ini secara lebih rinci, bahwa sebagian besar pertumbuhan kariernya sendiri terjadi ketika ia bekerja dengan manajer yang baik dan jujur. Dan dalam periode ketika seseorang tidak memiliki manajer yang baik, maka seseorang tesebut hanya perlu bertahan.

Ia juga mengatakan bahwa ketika seseorang memiliki manajer yang baik, mereka harus memanfaatkan situasi, bekerja sama dan tumbuh bersama mereka alih-alih memanfaatkan situasi dan bersikap tidak jujur ​​demi kepentingan diri sendiri.

Kiat kedua adalah "Kenali ular-ularnya." Evans menjelaskan, hal ini lebih lanjut dengan menulis, "Umumnya, tidak butuh waktu lama untuk mengetahui siapa orang baik dan siapa yang hanya mementingkan diri sendiri. Ada banyak cara untuk mengenali orang-orang yang tidak jujur, imbuhnya.

“Lihat apakah tindakan mereka sesuai dengan kata-kata mereka, bicaralah dengan orang lain yang telah lama bekerja di sana dan selidiki masa lalu mereka. Lalu, bicaralah dengan seseorang yang dulu bekerja untuk mereka tetapi sekarang sudah berhenti," sambung Evans.

Berbicara tentang pengalamannya sendiri ketika mantan bosnya merayu istrinya, Evans berkata, "Terkait CEO yang saya bicarakan, saya telah "melihat ularnya" - kesalahan saya adalah tinggal terlalu lama dan digigit."

Ia juga mengatakan bahwa seseorang harus bekerja dengan baik meskipun bosnya jahat. Alasannya adalah, tidak peduli seberapa hebat seorang pemimpin, ia tetap harus menyelesaikan pekerjaannya.

“Jadi, jika Anda bekerja dengan sangat baik, Anda akan tetap penting di tempat kerja yang akan menjaga pekerjaan dan karier Anda,” tandasnya.

Ia kemudian berpesan agar jangan hadapi ‘ularnya’ secara langsung, karena ini bisa menjadi bumerang bagi orang tersebut. Sebaliknya, pendekatan yang logis adalah mencari pekerjaan yang lebih baik dalam situasi seperti itu.

Dan terakhir, “Jangan menjadi ular," kata Evans.

Sontak, postingan Evans tersebut menarik banyak perhatian di media sosial, dan orang-orang dengan cepat tidak hanya berkomentar dan berbagi tetapi juga mencoba berspekulasi siapa CEO yang dimaksud dalam postingan Evans.

Sementara itu, Evans menanggapi komentar pada unggahannya dengan menulis, "Sebagai seorang wakil presiden Amazon, saya ingin mengakui bahwa apa yang dilakukan CEO itu tidak akan berhasil jika istri saya saat itu tidak terbuka terhadap usulannya.”

“Hal ini mencerminkan bahwa pernikahan kami bermasalah. Meskipun pada awalnya dia tidak mencari penghubung, pada akhirnya dia membuat pilihannya sendiri sebagai orang dewasa yang mandiri,” sambung Evans.

Sebagai informasi, Ethan Evans sendiri telah menghabiskan lebih dari 15 tahun bekerja di Amazon. Ia bergabung dengan raksasa e-commerce tersebut sebagai manajer senior dan menaiki jenjang karier hingga ia diangkat menjadi wakil presiden Prime Gaming pada tahun 2019. Lalu, ia keluar dari Amazon pada bulan September 2020 dan meluncurkan buletinnya sendiri untuk solusi pengembangan karier.

Baca Juga: Sukses Tanam Chip Otak Neuralink di Pasien Kedua, Elon Musk: Mari Kita Berikan Orang Kekuatan Super