PT Bank Permata Tbk (Permata Bank) menyetujui pembagian dividen total Rp1,085 triliun (bruto) atau sebesar Rp30 per saham dari laba bersih selama tahun 2024 sebesar Rp3,6 triliun. Pembagian dividen tersebut telah mempertimbangkan permodalan Permata Bank yang dinilai kuat dengan capital adequacy ratio (CAR) mencapai 35% dan CET-1 26% pada akhir 2024.
Direktur Utama Permata Bank, Meliza M. Rusli, mengungkapkan bahwa kinerja bisnis yang positif pada tahun lalu diperoleh melalui transformasi logo Permata Bank, serta penerapan strategi bisnis berkelanjutan yang dilaksanakan secara konsisten.
Baca Juga: Laba Amar Bank Melonjak 43% di 2024, Cetak Rp275 Miliar
"Memperkuat visi regionalnya, Permata Bank tetap berkomitmen untuk Tumbuh Bersama, menjalin hubungan jangka panjang dan menciptakan nilai berkelanjutan dengan Bangkok Bank dan seluruh pemangku kepentingan," tutur Meliza, dikutip Kamis (10/4/2025).
Lebih lanjut dijelaskan, loan to deposit ratio (LDR) Permata Bank pada 2024 meningkat ke level 83% dibandingkan 75% pada tahun 2023. Total aset tumbuh sebesar 0,6% menjadi Rp259 triliun jika dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu. Dari sisi pendanaan, total simpanan nasabah (DPK) tercatat sebesar Rp185 triliun dengan rasio CASA di level 55%. Cost to income (CIR) Permata Bank sebesar 50% di tahun 2024 dari 52% di tahun 2023.
Penyaluran kredit kepada masyarakat naik 9% (yoy) menjadi Rp155 triliun, terutama dikontribusikan oleh segmen Korporasi yang tumbuh sebesar 12% (yoy) menjadi Rp89 triliun. Sementara itu, segmen komersial dan konsumer masing-masing tumbuh sebesar 6% dan 4% (yoy).
Kualitas aset tercatat makin sehat yang tercermin pada rasio Gross NPL dan Loan at Risk (LAR) sebesar 2,1% dan 7,9%, membaik dibandingkan dengan 2,9% dan 8,7% di periode yang sama tahun lalu. Sementara itu, rasio NPL coverage dan rasio LAR coverage masing-masing berada di level 375% dan 97%.