Sejak 2020, PT Hyundai Motors Indonesia (HMID) terus berkomitmen membangun ekosistem EV yang terintegrasi dari hulu ke hilir melalui investasi strategis, termasuk pendirian pabrik battery cell dan battery pack, produksi EV lokal, serta ekspansi jaringan charging station di seluruh negeri. Hyundai memperkenalkan IONIQ Electric dan KONA Electric pada 2020; meluncurkan IONIQ 5, EV pertama yang diproduksi lokal di Cikarang dengan teknologi E-GMP dan desain futuristik pada 2022; serta menghadirkan IONIQ 6 pada 2023.
Untuk melengkapi EV line up di Indonesia, Hyundai Motors Indonesia berencana menghadirkan IONIQ 9 yang diperkenalkan pertama kali secara global pada November 2024 dan diluncurkan di Korea pada 13 Februari lalu. IONIQ 9 menghadirkan desain interior yang spacious guna memberikan kenyamanan maksimal, serta menciptakan pengalaman berkendara yang lebih interaktif.
Baca Juga: Hyundai Motor Company Umumkan Ju Hun Lee sebagai President Director HMID yang Baru
"Kami menyambut baik antusiasme konsumen Indonesia terhadap lini kendaraan Listrik Hyundai selama ini, termasuk IONIQ 9. Kami berencana menghadirkan produk tersebut untuk diperkenalkan kepada konsumen di Indonesia. Hal ini dilakukan untuk membantu kami memahami lebih dalam potensi pasar Indonesia dan memperkenalkan inovasi kendaraan listrik terbaru dari Hyundai," ujar Ju Hun Lee, President Director Hyundai Motors Indonesia, dikutip Rabu (26/2/2025).
Fransiscus Soerjopranoto, Chief Operating Officer PT Hyundai Motors Indonesia, menambahkan, "Sebagai bentuk dukungan Hyundai terhadap pemerintah Indonesia mencapai net zero emission pada 2050, kami berkomitmen untuk terus berupaya mempercepat transisi menuju mobilitas ramah lingkungan. Oleh karena itu, kami tidak hanya menghadirkan kendaraan listrik inovatif, tetapi juga membangun infrastruktur yang memungkinkan ekosistem EV berkembang secara berkelanjutan."
Komitmen Hyundai dalam membangun ekosistem EV di Indonesia tercermin dalam investasi senilai US$3 miliar, termasuk pendirian pabrik sel baterai HLI yang menjadi bagian krusial dalam rantai pasok kendaraan listrik. Pabrik ini berdiri di atas lahan seluas 330.000 meter persegi dengan investasi US$1,1 miliar, dan mampu memproduksi sel baterai lithium-ion berkapasitas 10 GWh per tahun, cukup untuk lebih dari 150.000 unit Battery Electric Vehicle (BEV).
Untuk memastikan pengalaman kepemilikan EV yang worry-free, Hyundai juga telah menghadirkan jaringan charging station serta program aftersales. Saat ini, tersedia lebih dari 600 charging station di berbagai lokasi strategis. Selain itu, Hyundai juga telah membuka akses charging station bagi pengguna kendaraan listrik merek lain melalui program EV Charging Subscription melalui aplikasi myHyundai.