Sembilan bulan sudah Nusron Wahid mengemban jabatan sebagai Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN). Ia dilantik menjadi menteri di Kabinet Merah Putih sejak 21 Oktober 2024 lalu. 

Belum genap satu tahun menjabat, kinerjanya langsung mencuri perhatian. Berdasarkan hasil riset yang dirilis RODA Institute pada Februari 2025, Nusron masuk dalam jajaran lima menteri Kabinet Merah Putih dengan performa terbaik. 

Direktur Eksekutif RODA Institute, Ahmad Rijal Ilyas, menyebut Nusron mendapat apresiasi tinggi dari publik, khususnya atas keberaniannya dalam menyelesaikan berbagai persoalan seputar pertanahan.

Sejak dilantik, Nusron Wahid mengakui hampir setiap hari harus bergelut dengan persoalan tanah wakaf yang jumlahnya sangat banyak. Ia menyebut, konflik terkait tanah wakaf biasanya meningkat tajam saat musim politik. Salah satu penyebab utamanya adalah ketidaktahuan ahli waris bahwa tanah yang mereka terima ternyata sudah diwakafkan sejak lama.

Terlepas dari itu, seperti apa sosok dan perjalanan karier Nusron Wahid hingga berhasil menjadi menteri di Kabinet Merah Putih? Berikut ini Olenka sajikan sejumlah informasi terkait seperti dikutip dari berbagai sumber, Selasa (29/7/2025).

Baca Juga: Petinggi Demokrat Sebut Prabowo Sosok Presiden yang Perhatian

Mantan Aktivis hingga Pernah Jadi Dosen

Nusron Wahid adalah mantan aktivis, birokrat, dan politisi Indonesia yang lahir pada 12 Oktober 1973. Sejak berstatus sebagai mahasiswa Sastra di Universitas Indonesia, ia sudah aktif ikut organisasi dan menjadi Ketua Umum Persatuan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) pada 1998-2000. 

Keaktifannya dalam berorganisasi itulah yang membawa Nusron terlibat dalam berbagai isu politik. Namun, sebelum benar-benar terjun ke dunia politik, ia pernah menjadi pengajar di Universitas Indonesia (UI). 

Bukan hanya itu, Nusron juga pernah menjadi wartawan Bisnis Indonesia. Profesi ini diembannya saat melanjutkan studi S2 Ilmu Ekonomi di Institut Pertanian Bogor. Di periode bersamaan, ia juga menjadi peneliti di Lembaga Pranata Pembangunan VI pada 1995-1999.

Mengutip dari laman Partai Golkar, Nusron Wahid memiliki rekam jejak panjang di dunia birokrasi. Ia pernah menjabat sebagai staf ahli di Kementerian BUMN pada 2000–2001, lalu melanjutkan perannya sebagai staf ahli di Sekretariat Jenderal Kementerian Keuangan pada 2001–2002.

Di luar pemerintahan, Nusron juga dikenal aktif dalam organisasi Nahdlatul Ulama (NU) usai menamatkan kuliahnya di Universitas Indonesia pada 1998. Ia sempat memimpin Lembaga Kajian dan Sumber Daya Manusia (Lakpesdam) PUNU Jakarta dan PCNU Depok secara bersamaan pada periode 1998–2000.

Karier di Dunia Politik

Nusron Wahid memulai karier politiknya pada tahun 2004, saat dipercaya menjabat sebagai pengurus bidang agama di DPP Partai Golkar periode 2004–2009. Bersama “Partai Beringin” ini, ia juga mengawali kiprahnya sebagai wakil rakyat di DPR RI melalui Dapil Jawa Tengah II, yang meliputi Kabupaten Demak, Jepara, dan Kudus.

Namanya terus dipercaya publik. Nusron kembali terpilih sebagai anggota DPR RI untuk dua periode berikutnya, yakni 2009–2014 dan 2014–2019. Namun, di periode ketiganya, ia tak bisa menyelesaikan masa jabatan secara penuh karena ditunjuk Presiden Joko Widodo sebagai Kepala BNP2TKI (Badan Nasional Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia) pada 27 November 2014.

Usai menyelesaikan tugasnya di BNP2TKI, Nusron kembali mencalonkan diri di Pemilu 2019 dan berhasil melenggang ke Senayan. Salah satu kiprahnya yang menonjol adalah saat dipercaya menjadi Ketua Panitia Khusus (Pansus) Hak Angket Haji DPR RI. Di Pemilu 2024, ia kembali mencalonkan diri dan terpilih untuk kelima kalinya sebagai anggota DPR RI.

Tak hanya di politik, Nusron juga aktif dalam organisasi kepemudaan dan olahraga. Ia pernah menjabat sebagai Ketua Umum Gerakan Pemuda Ansor (2011–2016) dan menjadi bagian dari Pengurus PB PBSI (Persatuan Bulu Tangkis Seluruh Indonesia) periode 2012–2019.

Baca Juga: Kementerian ATR/BPN Bantah Isu 2026 Tanah Tak Bersertipikat Diambil Negara

Puncak Karier

Puncak karier Nusron Wahid tak lain saat ia dipercaya Presiden Prabowo Subianto untuk menjabat sebagai Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN) dalam Kabinet Merah Putih sejak Oktober 2024.

Dalam perannya sebagai Menteri ATR/BPN, Nusron dihadapkan pada berbagai persoalan krusial, mulai dari penyelesaian sertifikasi tanah hingga upaya memberantas praktik mafia tanah yang masih merugikan masyarakat. 

Ia mendorong percepatan Program Pendaftaran Tanah Sistematis Lengkap (PTSL) serta menginisiasi penerapan sertifikat tanah elektronik guna mempermudah akses dan memberikan kepastian hukum bagi pemilik tanah.

Tak berhenti di situ, Nusron juga membentuk Satuan Tugas Anti-Mafia Tanah sebagai langkah konkret untuk menindak tegas pelaku kejahatan agraria dan menciptakan sistem pertanahan yang lebih transparan.

Sepanjang kariernya, Nusron Wahid dikenal sebagai sosok yang konsisten memperjuangkan aspirasi rakyat. Baik saat aktif di dunia organisasi maupun ketika duduk di kursi pemerintahan, ia terus menunjukkan keberpihakan terhadap kepentingan masyarakat luas.