Brand otomotif pendatang baru asal China, Build Your Dreams (BYD) belakangan santer menjadi perbincangan karena pertumbuhan penjualannya yang pesat dan kini mulai wara-wiri di pasar Indonesia. Kehadirannya menyusul merek otomotif asal China yang lebih dulu masuk ke Tanah Air, seperti Wuling, Chery, DFSK, dan lainnya.
BYD hadir di Indonesia melalui PT BYD Motor Indonesia. Sebelum merambah ke segmen kendaraan penumpang, mobil BYD sudah lebih dulu menjadi unit taksi listrik Bluebird dan bus listrik BYD yang dipakai Transjakarta. Setelah itu, BYD mulai memperkenalan tiga mobil andalannya di pameran otomotif Indonesia International Motor Show (IIMS) 2024.
Pada pameran tersebut, mobil yang dipajang BYD, yakni Dolphin, Atto 3, dan Seal. BYD juga memamerkan mobil kelas premium dengan nama Denza D9, sebuah MPV mewah sekelas Alphard.
Untuk mengetahui lebih lengkap mengenai perjalanan brand BYD, simak ulasan berikut ini:
Berawal dari Perusahaan Baterai
BYD pertama kali didirikan pada tahun 1995 bukan sebagai perusahaan otomotif, melainkan sebagai produsen baterai lithium untuk kebutuhan barang elektronik seperti telepon seluler. Sebagai produsen baterai lithium-ion, BYD menjadi penyuplai baterai produsen ponsel seperti Motorola dan Nokia.
Namanya mulai dikenal saat mereka mengakuisisi perusahaan otomotif asal China, Xi’an Tsincuan Auto Co. Ltd, pada 22 Januari 2003. Saat itu manajemen langsung mengganti nama Xi’an Tsincuan Auto menjadi BYD Auto. Nama BYD semakin berkibar ketika mereka meluncurkan sedan BYD F3 pada 2009.
Saat itu, mobil berbahan bakar fosil dan listrik tersebut terjual hingga 448.400 unit. BYD juga mengekspor mobil mereka ke sejumlah negara-negara Afrika, Amerika Selatan, dan Timur Tengah.
Kemudian, kiprah BYD di bidang otomotif semakin terdepan, mereka terus melakukan inovasi dan memperluas produknya untuk mencakup berbagai sektor dan seluruh jenis industri termasuk ransportasi publik, truk listrik, kendaraan khusus dan sistem new energy vehicle (NEV).
Baca Juga: Mengulik Kisah Perjalanan Brand Living Viva Cosmetics: Kosmetik 'Made in Indonesia' Pertama
Perlu dipahami bahwa BYD Auto menjadi salah satu divisi yang berada di bawah bendera BYD, dan khusus untuk pengembangan mobil listrik. Ada sub-brand yang dimiliki BYD Auto antara lain:
- BYD Dinasty Series, khusus mobil-mobil yang ditargetkan buat konsumen dewasa,
- BYD Ocean Series yang modelnya untuk konsumen muda,
- Denza, untuk kelas mobil premium,
- Yangwang untuk mobil mewah berteknologi tinggi,
- Fangchengbao untuk mobil-mobil kelas hobi seperti sports car.
Masa Keemasan BYD
Bisnis BYD semakin melejit usai mendapatkan suntikan dana dari investor Warren Buffet pada 2008. Investor kelas kakap ini memiliki 24,6 persen saham BYD Company. Investasi tersebut dilakukan Buffett melalui perusahaannya Berkshire Hathaway.
Buffett membeli saham BYD karena melihat industri mobil dan kendaraan berbasis listrik adalah masa depan otomotif. Pandangan yang ternyata tak keliru. Sebab kini hampir semua pabrikan otomotif berlomba memproduksi mobil dan motor listrik.
Baca Juga: Catat! 5 Hal yang Wajib Diketahui saat Mudik Menggunakan Mobil Listrik
Pada tahun yang sama, BYD juga meluncurkan F3DM sebagai mobil plug-in hybrid pertama di dunia yang diproduksi secara massal. Kemudian, pada 2009 BYD masuk ke segmen bus listrik dan forklift bertenaga listrik.
Hingga puncaknya di 2015, BYD mengumumkan full market strategy di kendaraan listrik, lengkap dengan rantai industri yang dimilikinya sendiri, seperti fasilitas pembuatan baterai LFP, powertrain, moulding, dan semikonduktor di bawah bendera FinDreams, sebagai anak perusahaannya.
Tak hanya mobil listrik, BYD juga menawarkan solusi transportasi massal di China, dengan meluncurkan SkyRail pada 2017.
Kepakan Sayap di Beberapa Negara
Kantor pusat BYD Company kini berada di Kota Shenzhen, Provinsi Guangdong, China. Sementara BYD Auto berkantor di Kota Xi'an, Provinsi Shaanxi, China. Namun, mereka telah melebarkan sayap di beberapa negara.
Di China BYD mendirikan pabrik di Shenzhen, Huizhou, Shanxi, dan Shanghai. Di India BYD mendirikan anak perusahaan BYD India Pvt. Ltd. di Tamil Nadu. Kemudian, ada BYD Electric Bus & Truck Hungary Kft di Hungaria, BYD France di Prancis, dan BYD Heavy Industries Motor Factory di Amerika Serikat.
Tak hanya itu, BYD Automobile juga membuka kantor cabang dan pusat layanan di banyak negara. Mulai dari negara-negara Asia Tenggara, Asia Timur, Australia, Eropa, Amerika Serikat, dan Amerika Selatan.
Dari segi penjualan, BYD mengklaim diri sebagai produsen kendaraan listrik terbesar di China, dan salah satu juga yang terbesar di dunia dengan angka penjualan sudah mencapai 6 juta unit di seluruh dunia.
Baca Juga: Layanan Internet Starlink Milik Elon Musk Bakal Masuk ke Indonesia, Kalian Tertarik untuk Pakai Gak?
Bahkan, sejak tahun 2022 BYD sudah mengalahkan Tesla dalam hal penjualan. Pada 2022, BYD menjual 1.857.379 unit mobil listrik, Tesla menjual 1.313.851 unit mobil listrik. Saat itu, BYD mencetak rekor penjualan dengan kenaikan 213% (year on year), sementara Tesla hanya naik 40% (year on year). Tapi perlu dicatat, penjualan mobil listrik BYD mencakup model BEV (battery electric vehicle) dan PHEV (plug-in hybrid electric vehicle), sementara Tesla hanya model BEV (battery electric vehicle).
Pada 2023, penjualan BYD semakin menggila. Mereka tercatat menjual mobil listrik sebanyak 3.024.417 unit atau naik 61,9% (year on year). Sementara Tesla hanya menjual sebanyak 1.808.581 unit mobil listrik atau naik sebesar 38% (year on year).
Target Menjadi Nomor Satu di Indonesia
Bicara pasar Indonesia, meskipun saat ini mobil listrik asal Korea Selatan, Hyundai Ioniq 5, masih menjadi raja penjualan mobil listrik, BYD tetap yakin bisa menjadi merek nomor satu di Indonesia.
Usai sukses mengalahkan Tesla, BYD menargetkan menjadi brand mobil listrik nomor satu di Indonesia.
"Sejak 2022 kita sudah menjadi juara global kendaraan energi baru (NEV). Dan pada tahun 2023 adalah tahun kedua berturut-turut kami memperoleh prestasi itu. Tentu kami juga sudah menjadi brand mobil listrik nomor satu di Tiongkok," terang Presiden Direktur BYD Motor Indonesia Eagle Zhao.
Zhao mengaku optimis dapat menjadi perusahaan kendaraan listrik nomor satu di Indonesia. Ia yakin bahwa BYD cukup unggul di antara sesepuhnya yang lain.
Kami juga sangat optimis, untuk pemasaran kendaraan listrik secara keseluruhan. Jadi kalau ditanya (apakah BYD akan menjadi nomor satu di Indonesia?) tentu saja BYD cukup unggul dan kami memang pantas menjadi yang nomor satu di masing-masing pasar (termasuk pasar Indonesia)," jelasnya.