Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA), Arifah Fauzi mengatakan peran perempuan dalam perkembangan ekonomi nasional sangat penting. Untuk itu pemberian ruang kepada kaum perempuan untuk memaksimalkan potensi adalah sebuah agenda yang sangat penting.

Dia mengatakan, perempuan dapat menjadi agen perubahan yang tak hanya berimplikasi kepada keluarga,namun hal ini dapat berimbas langsung dan memberi manfaat kepada negara.

Baca Juga: Two Seasons Beauty Space Resmi Hadir di PIK, All-in-One Spot Buat Perempuan yang Mau Glowing Maksimal!

“Mereka bisa turut serta dalam pembangunan ekonomi, sekaligus menjadi agen perubahan yang membawa harapan bagi keluarga, komunitas dan negara," kata Arifah, dalam acara Perhimpunan Perempuan Lintas Profesi Indonesia (PPLIPI) Peduli UMKM Perempuan, di Smesco, Jakarta dilansir Rabu (28/5/2025).

Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) tahun 2024, sebanyak 64,5 persen pelaku UMKM di Indonesia adalah perempuan, atau setara dengan sekitar 37 juta orang. 

Selain itu, Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia mencatat, kontribusi perempuan dalam sektor UMKM turut menyumbang hingga 61 persen terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) nasional.

Arifah, menegaskan pihaknya mendukung penuh berbagai organisasi kemasyarakatan yang bergerak mendukung pemberdayaan ekonomi lewat tangan-tangan perempuan sebagaimana yang dilakukan oleh Lintas Profesi Indonesia (PPLIPI) sebagai organisasi masyarakat yang menunjukan kepedulian dan komitmen, dalam meningkatkan kesejahteraan perempuan melalui pemberdayaan ekonomi.

“Dalam menghadapi berbagai tantangan dalam upaya pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak, Kementerian PPPA telah menetapkan tiga program prioritas. Salah satu program tersebut adalah inisiasi Ruang Bersama Indonesia (RBI), yang dirancang untuk menyelesaikan berbagai permasalahan terkait isu perempuan dan anak melalui kolaborasi nyata di tingkat akar rumput dan lintas sektor," tegasnya.

Baca Juga: Karpet Merah Prabowo untuk Investor Tiongkok

Di tempat yang sama,  Sekretaris Kementerian Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM), Arif Rahman Hakim, menyatakan bahwa saat ini proporsi usaha mikro di Indonesia mencapai 99 persen dari total UMKM. Ke depan, usaha mikro tersebut diharapkan dapat naik kelas dan memberikan manfaat yang lebih besar.

Melalui Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2025-2029, Kementerian UMKM diberikan target untuk menaik kelaskan 300 ribu usaha UKM. Saat ini, angka wirausaha masih rendah di angka 3,08 persen atau sekitar 4,7 juta. 

Baca Juga: Lantik Dirjen Pajak Pilihan Prabowo, Sri Mulyani ke Dirjen Pajak Lama: yang Tabah ya Pak

"Targetnya kita naikkan menjadi 3,6 persen. Mudah-mudahan dengan dukungan dari para perempuan tangguh seperti yang hadir di sini melalui program pemberian dukungan permodalan dari PPLIPI, bisa dimanfaatkan sebaik-baiknya sehingga usaha ibu-ibu bisa naik kelas," kata Arif Rahman.