Growthmates, selama bertahun-tahun, industri STEM atau Science, Technology, Engineering, and Mathematics, dikenal sebagai bidang yang didominasi laki-laki.  Namun, dalam beberapa tahun terakhir, perubahan signifikan mulai terlihat.

Kini, perempuan semakin menunjukkan kontribusi dan kepemimpinannya di sektor teknologi, termasuk di Indonesia. Hal ini juga diamini oleh Rina Suryani, selaku Corporate Social Responsibility Leader IBM Indonesia.

Menurut Rina, perkembangan jumlah dan peran pemimpin perempuan di dunia teknologi kian nyata. Ia menyoroti bahwa keberadaan perempuan pada posisi strategis kini bukan lagi pengecualian, melainkan tanda bahwa industri semakin inklusif.

“Sekarang sudah banyak leader perempuan yang menempatkan posisinya di teknologi. Di IBM sendiri banyak juga perempuan. Jadi, kami punya beberapa leader yang memang dipimpin oleh perempuan,” tutur Rina, saat acara Demo Day Perempuan Inovasi 2025, di Jakarta, baru-baru ini.

Rina menilai bahwa perempuan membawa perspektif yang sangat berharga dalam dunia teknologi, termasuk empati, sensitivitas sosial, dan kemampuan kolaboratif yang kuat.

Menurutnya, hal-hal tersebut menjadi aspek penting dalam memimpin tim ataupun merancang solusi teknologi yang berdampak luas.

“Rasa empati, mungkin perempuan punya rasa empatinya lebih besar ya dibandingkan laki-laki. Ada hal-hal yang mungkin pria lebih taktikal, tapi sebenarnya gender mau laki atau perempuan sama saja,” jelasnya.

Baca Juga: 6 Strategi Kepemimpinan yang Membuat CEO Unggul dalam Krisis Menurut Studi IBM

Ia juga menegaskan bahwa semakin banyak perusahaan di Indonesia yang dipimpin oleh perempuan, termasuk perusahaan teknologi besar.

Menurutnya, hal ini menunjukkan bahwa kualitas kepemimpinan tidak ditentukan oleh gender, melainkan oleh kompetensi dan karakter.

“Sudah banyak women leader yang ada di puncak pimpinan, bahkan di perusahaan teknologi,” tambah Rina.

Lebih jauh, Rina pun mengungkapkan rasa optimismenya terhadap masa depan perempuan di industri STEM.

Ia pun mengatakan, dengan semakin terbukanya ruang bagi talenta perempuan, diharapkan keberagaman perspektif dapat mendorong inovasi yang lebih luas dan menyeluruh.

"Industri teknologi Indonesia kini bergerak ke arah yang lebih setara, di mana kemampuan dan kontribusi individu menjadi nilai utama, bukan lagi gender. Dan perempuan, telah membuktikan bahwa mereka mampu menjadi pemimpin yang kuat sekaligus membawa kepekaan yang dibutuhkan industri modern," tandasnya.

Baca Juga: Transformasi Tenaga Kerja di Era AI, Leader Perempuan IBM Indonesia Ungkap Keterampilan Baru yang Harus Dikuasai