Menjadi seorang pengusaha harus terbiasa mengikuti perkembangan market. Pola pikirnya harus inovatif agar produk atau jasa yang ditawarkan memiliki nilai tambah atau added value.
Hal itu disetujui oleh pendiri Mayapada Group, Dato Sri Tahir. Menurutnya, seorang pengusaha yang baik harus mencari jenis usaha yang memiliki nilai tambah.
"Sebagai pengusaha yang baik dan memiliki visi harus mencari usaha yang memiliki nilai tambah," terang Tahir dalam video yang dikutip Olenka pada Sabtu (17/08/2024).
Baca Juga: Kisah Menyentuh Dato Sri Tahir di Balik Pendirian RS Mayapada
Tahir menganalogikan nilai tambah itu terhadap sebuah kayu. Meski menjual kayu yang sama, harga dan pemanfaatannya dapat berbeda diterima pasar.
"Dalam kuliah umum saya, saya selalu memberikan umpama yang paling mudah, yakni (ibarat) sebuah kayu kalau dibuang ke api, akan menjadi bahan bakar. Tapi, kalau kayu ini Anda ukir, dan Anda letakkan di Klenteng akan disembah orang. Padahal kayu yang sama," ungkapnya.
"Artinya, sebenarnya suatu nilai tambah bisa didapatkan oleh bahan yang sama. Maka itu, intellegence added value menjadi begitu mahal," tambahnya.
Baca Juga: Deretan Perusahaan Milik Dato Sri Tahir, Rambah Segala Sektor
Tak hanya pengusaha yang perlu memiliki pola pikir demikian. Taipan yang juga menjabat sebagai Wantimpres itu menekankan, pentingnya mencari sosok investor yang juga dapat memberikan nilai tambah.
"Dan, kita perlu mencari investor yang memberikan suatu nilai tambah mengenai teknologi, mentransfer teknologi, ini perlu kita dapatkan," tutupnya.