Growthmates, mungkin kamu sering menemukan artikel tentang seorang lansia yang hidup dengan usia mencapai 100 tahun, atau bahkan lebih dari itu. Meski sudah usia senja, kondisi kesehatan mereka terlihat baik-baik saja. Kamu pun mendambakan hidup demikian, bukan?

Ada banyak faktor yang dapat memengaruhi seseorang hidup panjang umur. Dan biasanya, hal tersebut ditunjang pula dengan pola hidup yang sehat. Di samping itu, beberapa studi menunjukkan bahwa genetika memainkan peran penting dalam proses penuaan yang sehat.

Sebagaimana dikutip dari laman Verry Well Health, penelitian yang dilakukan pada keluarga yang anggotanya hidup hingga usia lanjut menunjukkan bahwa faktor genetika bisa mempengaruhi usia harapan hidup dan kesehatan di usia tua. Misalnya, anak-anak dari orang tua yang hidup hingga usia 100 tahun cenderung memiliki risiko lebih rendah terkena penyakit terkait usia dibandingkan dengan kelompok kontrol yang seusia.

Baca Juga: 7 Manfaat Berjalan Kaki Tanpa Alas di Atas Rumput, Mental Ikut Jadi Sehat!

Sejumlah peneliti mengungkap sejumlah kebiasaan gaya hidup yang memengaruhi seseorang memiliki usia yang panjang. Menukil dari laman CNBC Make It, Kamis (17/10/2024), berikut lima di antaranya.

1. Konsumsi Makanan Sehat

Longo mengungkap, diet sejauh ini merupakan faktor paling penting untuk umur panjang.

Banyak pakar yang mempelajari komunitas dengan umur terpanjang di dunia tidak dapat cukup menekankan betapa besar pengaruh makanan yang dikonsumsi terhadap umur panjang. Pola makan yang mirip dengan diet Mediterania adalah yang paling direkomendasikan oleh para pakar umur panjang.

Menurut Longo dan Dan Buettner, pakar umur panjang yang mewawancarai para centenarian dan mengunjungi zona biru, pola makan umur panjang sebaiknya sebagian besar berbasis tanaman dan meliputi:

  • Kacang-kacangan, terutama buncis
  • Biji-bijian utuh seperti gandum
  • Tidak ada daging merah
  • Jumlah sayuran yang sehat, terutama sayuran berdaun hijau.

“Saya sarankan berpuasa selama 12 jam setiap hari. Katakanlah kamu makan antara pukul 8 pagi dan 8 malam [atau] pukul 7 pagi [dan] 7 malam,” kata Longo.

2. Aktif Bergerak

Kebiasaan selanjutnya yang dapat memengaruhi seseorang hidup panjang umur adalah aktif bergerak. 

Beberapa ahli umur panjang menyarankan olahraga setiap hari, dan yang lainnya menyarankan gerakan setiap hari melalui aktivitas fisik intensitas rendah.

Menurut studi Centenarian New England, latihan kekuatan dua kali seminggu dan latihan aerobik tiga kali seminggu, bahkan selama 10 menit sehari, adalah salah satu praktik harian yang meningkatkan peluang seseorang untuk hidup hingga usia 90 tahun.

Di zona biru, aktivitas fisik tidak terlalu berat, tetapi para centenarian masih bergerak setiap hari, kata Buettner dalam dokumenter Netflix-nya, “Live to 100: Secrets of the Blue Zones".

Biasanya, penduduk zona biru berjalan dari satu tempat ke tempat lain, membangun sesuatu dengan tangan, dan merawat kebun mereka sendiri, kata Buettner , yang memungkinkan mereka melakukan aktivitas fisik intensitas rendah setiap hari.

Baca Juga: Hari Kesehatan Mental Dunia, 3 Tips Jaga Kesehatan Mental Menuju Masa Pensiun versi Allianz Indonesia

3. Punya Keyakinan

Seorang pakar kebahagiaan terkemuka bernama Arthur C. Brooks mengungkap, seseorang yang memiliki keyakinan atau filosofi hidup juga lebih bahagia daripada mereka yang tidak memilikinya.

"Ketika kamu mengikuti suatu agama atau memiliki keyakinan, hal itu membantu kamu menemukan makna dalam hidup," jelasnya dalam kursusnya.

4. Menjaga Hubungan Positif

Memiliki hubungan positif dalam hidup adalah hal nomor satu yang dapat membantu kami menjalani hidup lebih lama dan lebih bahagia, menurut sebuah studi Harvard selama 86 tahun yang masih berlangsung. Namun, mencurahkan waktu untuk hubungan tersebut dan memperkuatnya sama pentingnya, yang oleh para peneliti disebut “kebugaran sosial.”

“Baik itu pertanyaan yang bijaksana atau momen perhatian yang penuh, tidak ada kata terlambat untuk memperdalam hubungan yang penting bagi dirimu,” tulis Marc Schulz dan Dr. Robert Waldinger, direktur studi Harvard, pada tahun 2023.

Memenuhi kebutuhan koneksi sosial juga merupakan nilai yang dimiliki para centenarian di zona biru. Kata Buettner, masyarakat di sana menjadikan pasangan mereka sebagai prioritas, memelihara hubungan, dan berinvestasi pada hubungan.

“Memiliki teman yang tepat, itulah rahasia terbesar untuk membantu orang-orang di Zona Biru melakukan hal yang benar dan menghindari hal yang salah," jelasnya.

5. Prioritaskan Tujuan

Okinawa, Jepang, merupakan salah satu zona biru dengan banyak penduduknya yang berusia 100 tahun. Mereka menerapkan Ikigai, tentang menemukan tujuan hidup dan berkomitmen padanya setiap hari. 

Buettner merekomendasikan pola hidup tersebut untuk umur panjang. Katanya, orang-orang yang memiliki tujuan hidup sekitar delapan tahun lebih lama daripada orang-orang yang tidak memiliki tujuan.

Ada tujuh praktik yang ditemukan oleh para peneliti dari Studi Perkembangan Orang Dewasa Harvard selama 86 tahun yang mengarah pada kebahagiaan dan kesejahteraan di usia lanjut daripada berakhir dengan kesedihan dan sakit. Salah satu praktik tersebut adalah menumbuhkan pola pikir berkembang dengan berinvestasi dalam pembelajaran dan pendidikan seumur hidup.