Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman (PKP) Maruarar Sirait alias Ara melibatkan kalangan pengusaha untuk menyukseskan program tiga juta rumah bagi masyarakat berpenghasilan rendah (MBR). Pelibatan para pengusaha ini dilakukan dengan mengoptimalkan dana corporate social responsibililty (CSR) dari perusahaan milik para pengusaha.

Sebelumnya, Presiden Indonesia, Prabowo Subianto, sudah menargetkan pembangunan tiga juta rumah per tahun yang difokuskan bagi MBR, yakni orang-orang berpendapatan di bawah Rp8 juta per bulan. Melalui program ini, Prabowo ingin masyarakat bisa memiliki tempat tinggal sendiri.

Baca Juga: Blak-blakan, Prabowo Sebut Ada Pihak di Internal Pemerintahan yang Melakukan Perlawanan Karena Efisiensi Anggaran

"Semua perusahaan besar kan punya CSR. Beginilah sistem kami, kami tidak terima uang. Selain itu, rakyat pasti senang dikasih bangunan karena itu dapat dimanfaatkan seterusnya, tidak habis-habis," ujar Menteri Ara belum lama ini, dikutip Minggu (16/2/2025).

Dia pun menyebutkan nama sejumlah pengusaha seperti Sugianto Kusuma alias Aguan (Agung Sedayu Group) hingga Garibaldi Thohir alias Boy Thohir (Adaro). "Mereka (pengusaha) bangun kemudian diserahkan kepada rakyat pada waktunya. Kalau Berau (PT Berau Coal) tanahnya punya sendiri, bangun sendiri, isi sendiri 500 rumah. Kemudian, Harum Energy sedang bangun rumah panggung. Nanti bulan depan Boy Thohir dari Adaro," jelasnya.

Sebagaimana diketahui, PT Agung Sedayu Group telah merealisasikan proyek pembangunan perumahan di Kabupaten Tangerang, Banten. Perusahaan itu membangun 250 unit rumah dengan menggelontorkan dana CSR senilai Rp60 miliar.

Sementara itu, PT Berau Coal akan menyiapkan 500 unit hunian beserta isinya di Berau, Kalimantan Timur. Ke-500 unit rumah tersebut akan dibangun menyebar, mulai dari Dusun Birang sebanyak 7 rumah, Dusun Gurimbang 47 rumah, dan Dusun Lati 11 rumah, dengan lokasi lainnya masih dipetakan. Rumah yang akan dibangun merupakan rumah tipe 45 dengan dua kamar tidur, dapur, ruang tamu, dan kamar mandi.