Di kesempatan yang sama, Ellyana Mae, selaku Pemimpin Redaksi FIMELA, menyampaikan antusiasme dan semangat untuk mengangkat wastra agar tak hanya menjadi kebanggaan dalam negeri, tetapi juga mendunia.
“Parade Wastra Nusantara 2025 adalah persembahan istimewa dari FIMELA berkolaborasi dengan Indonesian Fashion Chamber (IFC), sebagai bentuk cinta kami terhadap Indonesia, khususnya terhadap kain atau wastra kebanggaan Nusantara. Kami ingin wastra tak hanya menjadi kebanggaan nasional, tapi juga mulai tersebar ke seluruh dunia,” tutur Ellyana.
Mengusung tema "Keberlanjutan Wastra dalam Perubahan Keseharian", kata Ellyana, FIMELA ingin mendorong wastra untuk menjadi lebih dekat dengan generasi muda dan masyarakat luas. Tak lagi hanya dikenakan pada acara adat atau resmi, wastra juga kini hadir dalam desain yang modern, kontemporer, dan siap menyatu dalam kehidupan sehari-hari.
“Lewat tema ini, kami ingin agar wastra Nusantara lebih familiar di semua kalangan, bisa dikenakan di berbagai acara, mulai dari keseharian hingga acara formal. Dengan desain modern dan kreativitas dari para desainer muda, kami yakin warisan budaya ini akan semakin populer dan membanggakan,” lanjut Ellyana.
Dijelaskan Ellyana, Parade Wastra Nusantara kali ini pun tak hanya memamerkan karya, tetapi juga mengedepankan kolaborasi lintas generasi. Salah satu segmen unggulan adalah "Cerita Wastra", yang mempertemukan para pemangku kebijakan, pelaku industri kreatif, dan anak-anak muda inspiratif dari seluruh Indonesia.
“Wastra tahun ini telah diikuti oleh lebih dari 300 anak muda dari seluruh penjuru Tanah Air. Mereka merancang busana mereka sendiri dan akan berkompetisi untuk menampilkan karya terbaik di atas panggung,” jelas Ellyana.
Lebih lanjut, Ellyana juga mengajak seluruh elemen masyarakat, baik dari sektor publik maupun swasta, untuk terus mendukung perhelatan ini agar semakin besar dampaknya di tahun-tahun mendatang. Ia pun berharap, wastra bisa menjadi komoditas unggulan Indonesia yang tak hanya bernilai budaya, tetapi juga ekonomi.
“Kami ingin acara ini terus berlanjut bahkan menjadi lebih besar tahun depan, dengan dukungan yang luar biasa dari semua pihak. Mari bersama-sama membawa wastra Nusantara menjadi komoditas terbaik bangsa Indonesia,” terangnya.
Sebagai informasi, hari pertama gelaran Parade Wastra Nusantara 2025 berlangsung meriah dengan berbagai rangkaian acara menarik. Dimulai dari sesi Cerita Wastra bersama Ibu Neli Yana, selaku Direktur Kriya dari Kementerian Ekonomi Kreatif dan Ibu Hj. Fathul Jannah Muhidin, selaku Ketua Dekranasda Provinsi Kalimantan Selatan. Acara pun dilanjutkan dengan fashion show "Selaras Wastra: Echoes of Borneo" hasil kolaborasi Irmasari Joedawinata dengan Sasirangan Kalimantan Selatan.
Keseruan pun berlanjut lewat talkshow Cerita Wastra yang menghadirkan Adinda Tri Wardhani, selaku Deputy Editor in Chief Fimela dan Deden Siswanto, Designer dari Indonesian Fashion Chamber (IFC), serta showcase dan pengumuman pemenang kompetisi Tata Wastra.
Setelah melalui proses panjang, mulai dari presentasi ide hingga mengikuti sesi workshop intensif, akhirnya pengumuman Tata Wastra dilakukan. Tiga nama terbaik yang berhasil keluar sebagai pemenang adalah Desi Dwi Lestari (Juara 1), Nadila Nurfaizah (Juara 2), dan Ayu Nur Khofipah (Juara 3). Ketiganya pun menerima hadiah berupa dana pembinaan dan piagam penghargaan. Ini tentu menjadi pencapaian luar biasa yang patut diapresiasi.