Sering kali kita melihat bahwa orang mencari validasi eksternal untuk kehidupan dan pekerjaan mereka karena mereka mengalami masa kecil yang traumatis, atau karena hubungan yang tidak memuaskan, dan sejenisnya.

Dan terkadang, sangat penting untuk melihat kembali pengalaman dan kenangan ini, menerimanya, dan kemudian akhirnya mengabaikannya selamanya. Dan terkadang, di sinilah self love dimulai.

Bagian lain yang tidak klise dari buku ini adalah bagaimana penulis meminta orang untuk 'menyapa pikiran mereka', membantu mereka menjadi lebih sadar diri, dan membimbing mereka melalui bagian ini juga.

Karena ketika kita mulai memahami asal pikiran negatif dan positif, akan lebih mudah untuk menggali lebih dalam dan memulai upaya perubahan diri dan mencintai diri sendiri.

Tulisan sang penulis sangat jelas, langsung, dan relevan, sehingga memudahkan pembaca untuk memahami materinya. Damini menekankan pentingnya mengambil alih kendali atas hidup dan pilihan sendiri, yang memberdayakan pembaca untuk mendapatkan kembali kendali atas masa depan mereka.

Secara keseluruhan, buku ’Time to Come Home' membantu kita belajar mencintai diri sendiri. Buku ini membahas tentang mengapa kita berjuang dengan mencintai diri sendiri dan cara mengatasinya, serta cara mengenali harga diri, mengendalikan kebahagiaan, dan melepaskan keraguan diri.

Tartarik membacanya, Growthmates?

Baca Juga: 3 Rekomendasi Buku untuk Pebisnis Pemula Menurut Tjokro Wimantara