Kiprah Akademik dan Penghargaan
Widia memiliki latar belakang pendidikan yang kuat. Setelah menyelesaikan studi sarjana di Universitas Trisakti, ia melanjutkan Magister Manajemen di Universitas Indonesia, kemudian meraih gelar doktor (Ph.D.) dari Curtin University of Technology, Perth, Australia.
Kiprah dan dedikasinya dalam dunia akademik dan bisnis diakui secara luas. Pada tahun 2002, ia dianugerahi penghargaan Famous Business Woman dari Majalah SWA dan MarkPlus, sebuah pengakuan prestisius atas kontribusinya sebagai pemimpin perempuan visioner.
Warisan dan Inspirasi
Kepergian Theresia Widia Soerjaningsih pada 24 Desember 2004 meninggalkan duka mendalam.
Dikutip dari SWA, sempat muncul kekhawatiran bahwa kejayaan Binus akan meredup seiring kepergiannya. Namun, putranya Stephen W. Santoso dipanggil pulang dari Amerika untuk melanjutkan tongkat estafet kepemimpinan.
“Kepergian ibu saya memang bisa dikatakan mendadak. Beliau sakit hanya dalam kurun waktu tiga bulan. Kami semua tidak ada yang mengira ibu sebegitu cepatnya meninggalkan kami,” tutur Stephen.
Namun, dengan dukungan para profesional dan keluarga, termasuk Bernard dan Carmelus, Stephen berhasil menjaga sekaligus mengembangkan Binus hingga tetap berkibar sebagai salah satu perguruan tinggi swasta terbaik di Indonesia.
Kini, Stephen pun masih menjabat sebagai President of Binus Higher Education, sementara Bernard Gunawan memimpin sebagai CEO of Bina Nusantara Group.
Nah Growthmates, Widia bukan hanya seorang akademisi dan pemimpin bisnis, tetapi juga seorang ibu, istri, dan putri bangsa yang mampu menyeimbangkan peran keluarga dengan kontribusi publik.
Warisannya terus hidup dalam semangat ribuan mahasiswa, alumni, dan komunitas BINUSIAN yang tersebar di seluruh dunia. Semoga kisahnya menginspirasimu, ya!
Baca Juga: Mengenal Adrianto P. Adhi, Sosok di Balik Kiprah Besar Summarecon