Keunggulan Gudeg Yu Djum
Keunggulan Gudeg Yu Djum terletak pada resep otentik yang diwariskan secara turun-temurun dan tak pernah berubah sejak pertama kali diracik oleh pendirinya. Proses memasaknya pun masih menggunakan cara tradisional dengan kayu bakar, yang menghasilkan rasa lebih sedap dan aroma khas yang menggugah selera.
Ditambah lagi, bahan baku yang digunakan selalu berkualitas tinggi, seperti nangka muda pilihan dan telur bebek berbumbu pekat yang menjadikan setiap porsinya istimewa. Tak hanya nikmat disantap di tempat, gudeg ini juga tahan lama tanpa bahan pengawet, menjadikannya oleh-oleh favorit dari Yogyakarta.
Menurut Remila Mursinta yang sekaligus generasi ke-3, saat ini Gudeg Yu Djum berinovasi dengan membuat gudeg kaleng dan gudeg vakum, sehingga aman untuk dikirim ke luar daerah bahkan ke luar negeri.
Untuk ketahanan gudeg kaleng ini bisa sampai 1 tahun dan tanpa bahan pengawet. Saat ini outlet Gudeg Yu Djum milik Shinta di Yogyakarta ada 4 dan di Jakarta sebanyak 3 outlet.
Untuk menjaga kualitas rasanya Gudeg dikirim langsung dari Yogyakarta ke outlet Gudeg Yu Djum di Jakarta. Perempuan yang karin disapa Sinta itu berharap agar generasi muda semakin mengerti dengan makanan khas atau makanan tradisional dari daerahnya dan yang ada di Indonesia.
“Harapan saya agar anak-anak muda tidak melupakan makanan tradisional dan makanan tradisional ini dapat bertahan dengan gempuran makanan- makan kekinian, sehingga makanan tradisional semakin dicintai generasi muda,” katanya, dikutip dari RRI.
Selain gudeg kering, tempat makan ini juga menggunakan telur bebek yang berasal dari Jawa Timur serta nangka kering yang berasal dari Prembun, Jawa Tengah. Harga satu porsi Gudeg Yu Djum juga bervariasi dan tergolong ramah di kantong mulai dari Rp15.000 hingga Rp300.000-an.
Akhir Hayat dan Warisan Abadi
Yu Djum wafat pada 31 Mei 2016 dalam usia 77 tahun. Meski telah tiada, namanya tetap harum sebagai pelopor gudeg legendaris yang membawa nama Yogyakarta ke peta kuliner nasional dan internasional.
Jauh sebelum meninggal, Yu Djum sudah mewariskan resep rahasia gudegnya kepada anak dan cucu. Termasuk rahasia memilih bahan baku yang berkualitas.
Hari ini, siapa pun yang melangkahkan kaki ke warung gudeg Yu Djum akan merasakan lebih dari sekadar makanan. Mereka akan mencicipi sejarah, cinta, dan ketulusan seorang ibu Jawa yang hidupnya dipersembahkan sepenuh hati untuk menjaga rasa.
Baca Juga: Mengenang Mutiara Siti Fatimah Djokosoetono, Sosok 'Ibu Kandung' Taksi Bluebird