Apapun Makanannya, Minumnya Teh Botol Sosro
Slogan tersebut sudah dikenal luas oleh masyarakat Indonesia; mengacu pada merek minuman siap minum Teh Botol Sosro. Menjadi generasi kedua dalam bisnis teh keluarganya, Soegiharto Sosrodjojo berhasil mendirikan PT Sinar Sosro sebagai produsen Teh Botol Sosro pada tanggal 17 Juli 1974.
Kesuksesan bisnis tersebut menempatkan Soegiharto Sosrodjojo dalam deretan orang-orang paling kaya di Indonesia. Di tahun 2009, Forbes memasukkan nama Soegiharto Sosrodjojo ke jajaran orang terkaya di Indonesia dengan kekayaan bersih US$1,2 miliar.
Baca Juga: Mengenang Sosok William Soerjadjaja: Pemimpin Visioner di Balik Lahirnya Astra
Sejak tahun 2004, Soegiharto memutuskan untuk menyatukan bisnisnya di bawah naungan Grup Rekso atau Rekso Group. Sementara itu, PT Anggada Putra Rekso Mulia dipilih sebagai perusahaan induk dari konglomerasi bisnis Grup Rekso. Grup bisnis ini pulalah yang mengelola waralaba McDonald’s di Indonesia sejak tahun 2009 di bawah kendali PT Rekso Nasional Food (PT RNF).
Dari Slawi ke Jakarta
Soegiharto Sosrodjojo lahir di Slawi pada 23 November 1929. Sejak tahun 1940, orang tuanya (keluarga Sosrodjojo) telah memulai usaha di kota Slawi, Jawa Tengah dengan memproduksi dan memasarkan teh seduh dengan merek Teh Cap Botol.
Ikut menjalankan bisnis keluarga, Soegiharto beserta saudara-saudaranya hijrah ke Jakarta di tahun 1960. Tidak langsung sukses, ide bisnis memproduksi minuman teh dalam kemasan hadir dari ketidaksengajaan.
Metode Cicip Rasa
Sebagaimana catatan resmi PT Sinar Sosro, Soegiharto Sosrodjojo mulai memperkenalkan Teh Cap Botol dengan strategi Cicip Rasa di tahun 1965. Strategi tersebut dilakukan dengan mendatangi pusat-pusat keramaian seperti pasar lantas memasak dan menyeduh teh secara langsung di tempat. Akan tetapi, cara ini kurang berhasil.
Kemudian, strategi Cicip Rasa diubah dengan tidak lagi diseduh langsung di pasar. Teh yang sudah diseduh dimasukkan ke dalam panci-panci besar untuk selanjutnya dibawa ke pasar dengan menggunakan mobil bak terbuka. Sayangnya, cara ini menghadapi tantangan lain karena teh yang dibawa sebagian besar tumpah selama perjalanan dari kantor ke pasar.
Pendirian Merek Legendaris Teh Botol Sosro
Dengan tidak sengaja, Soegiharto Sosrodjojo menemukan ide untuk membawa teh yang telah diseduh di kantor dan dikemas ke dalam botol bekas kecap atau limun yang sudah dibersihkan. Gagasan untuk menjual teh siap minum atau ready to drink tea dalam kemasan botol kemudian muncul di tahun 1969.
Di momen itulah, nama “Teh Cap Botol“ mulai dipakai. Nama tersebut mengacu pada merek Teh Cap Botol yang telah digunakan serta Sosro yang berasal dari nama keluarga pendiri, yakni Sosrodjojo. PT Sinar Sosro pun secara resmi didaftarkan pada tanggal 17 Juli 1974 oleh Soegiharto Sosrodjojo dengan lokasi di Jalan Raya Sultan Agung KM. 28 kelurahan Medan Satria Bekasi.
Berdasarkan data per tahun 2021, PT Sinar Sosro sudah mempunyai 12 pabrik yang tersebar di seluruh Indonesia, yakni Medan, Palembang, Jakarta, Tambun, Cibitung, Ungaran, Gresik, Mojokerto, dan Gianyar. Perusahaan juga memiliki pabrik khusus yang memproduksi air mineral Prim-A di Sentul, Purbalingga, dan Pandaan. Selain Teh Botol Sosro, merek lain yang diproduksi ialah Fruit Tea Sosro, S-Tee, TEBS, Country Choice, dan Air Mineral Prim-A.
Lebih dari dua dekade membangun Rekso Group sejak tahun 2004, Soegiharto Sosrodjojo meninggal dunia pada 24 Januari 2025 silam, di usia 95 tahun.