Perjalanan Karier
Nia Ramadhani memulai kariernya sebagai seorang penari cilik pada 1995. Pada 1998, Nia terjun ke dunia seni peran melalui peran pendukung di sinetron Saras 008. Kemudian pada 2004, nama Nia melejit usai memerankan karakter Bawang Merah dalam sinetron ‘Bawang Merah Bawang Putih’.
Sinetron sebanyak 108 episode yang ditayangkan di stasiun televisi RCTI ini meraih predikat Drama Seri Terbaik pada ajang Panasonic Award 2005. Dari situ, sinetron ini tersohor hingga negeri Jiran Malaysia. Begitu pula dengan nama Nia Ramadhani.
Setelah membintangi sinetron tersebut, ia semakin sering tampil di layar kaca. Ia bermain dalam berbagai sinetron lain seperti Bidadari Season 2 (2002), Kisah Adinda (2004), Benci jadi Cinta (2006), Cinta Jangan Buru-Buru (2007), dan lain-lain.
Tak puas tampil di layar kaca, Nia Ramadhani akhirnya mulai berakting untuk film layar lebar. Dirinya terlibat dalam film Suster Ngesot (2007), Hantu Jembatan Ancol (2008), dan Kesurupan (2008).
Selain bermain sinetron dan film, Nia juga ditawari menjadi model video klip papan atas dan bintang iklan ternama. Tentu ini melengkapi popularitas Nia di dunia industri hiburan.
Pernah Merasakan Hidup Susah
Dalam suatu kesempatan, Nia Ramadhani pernah mengungkap bahwa hidupnya tidaklah mudah. Sebelum mencapai ketenaran sebagai selebriti, Nia telah berjuang keras untuk mengumpulkan uang demi hidup layak.
Bahkan, ia pernah bercerita tentang masa-masa sulitnya di sebuah acara televisi bersama Jessica Iskandar, di mana ia harus makan nasi dengan garam. Tak hanya itu, ia pun mengaku pernah mencampur air ke botol shampoo saat produk tersebut mulai habis.
Nia menceritakan tentang perjuangannya bersama ibunya, terutama karena berasal dari keluarga broken home. Namun, dia tidak menyerah, melainkan terus berjuang keras untuk meraih kesuksesan di industri hiburan Tanah Air. Keberuntungannya mulai berubah ketika dia menjadi seorang aktris terkenal pada usia remaja.
Selain itu, setelah orang tuanya berpisah, Nia mengaku bahwa ia ternyata mengalami kehilangan pendengarannya. Bahkan, ia tidak dapat mendengar suara keras atau petir karena sering menyaksikan pertengkaran kedua orang tuanya.
Baca Juga: Mengenal Sosok Nikita Willy, 'Ratu Sinetron Indonesia' hingga Miliki Bisnis Menggurita