Menempuh pendidikan tinggi di jurusan Geologi, Universitas Gadjah Mada (UGM) membuat Herry Triyatno tidak pernah membayangkan terjun di industri perbankan, lalu masuk ke industri asuransi. Namun, pria yang punya prinsip bahwa "hidup itu mengalir" ini mengaku tak takut dengan tantangan. Baginya, semangat selalu belajar di mana pun dia berada telah membawanya hingga ke titik saat ini: menjadi Direktur Keuangan dan Teknologi Informasi Asuransi Tri Pakarta.
Kemampuannya memimpin bisnis diasah saat Herry menjadi bankir di Bank Negara Indonesia (BNI) sejak tahun 1995. Sempat mengurusi divisi international banking, Herry terbiasa berkomunikasi dengan berbagai macam orang dan komunitas. Menurutnya, kemampuan cepat beradaptasi dan selalu up to date dengan market merupakan kunci keberhasilan membangun bisnis.
Baca Juga: Optimisme Tri Pakarta akan Perkembangan Bisnis Asuransi di Indonesia
"Perjalanan hidup saya yang paling berkesan adalah saat saya dapat belajar menjadi seorang bankir, khususnya di divisi international banking. Itu adalah kesempatan yang berharga dan langka bahkan bagi kawan-kawan di perbankan. Saya mempunyai pengalaman bagaimana deal dengan komunitas yang ada di Indonesia dan saya juga banyak belajar dengan komunitas-komunitas yang berada di luar negeri dengan culture dan aturan-aturan bisnis yang berbeda," tegasnya kepada Olenka, dikutip Jumat (11/4/2025).
Perjalanan Karier
Herry Triyatno resmi menduduki posisi Direktur Keuangan dan Teknologi Informasi Asuransi Tri Pakarta sejak Desember 2021. Setelah menyelesaikan pendidikan di jurusan geologi, Herry memulai kariernya dengan bekerja di industri minyak dan gas. Dia sempat bekerja di Freeport Indonesia, lantas pindah ke Petromer Trend Corporation dan Oryx Energy Company setelahnya.
Usai menyelesaikan pendidikan S2-nya di Universitas Indonesia (UI) dengan gelar Magister Manajemen, dia bergabung dengan BNI di tahun 1995. Selama 20 tahun bergabung dengan bank pelat merah ini, sejumlah jabatan telah diembannya. Jabatan terakhirnya di BNI pada periode 2013-2015 ialah sebagai Vice President Corporate Banking dan Senior Vice President Financial Institutions.
"Pengalaman saya di BNI cukup lama, sejak tahun 1995 sampai tahun 2015. Di situlah, saya banyak belajar mengenai leadership, ilmu-ilmu finance, dan tentunya international business. Saya banyak digembleng oleh BNI," ujarnya.
Selepas dari BNI, Herry sempat bekerja PTPN IX Semarang, Jawa Tengah dan PT Indofarma Tbk. Setelah itu, barulah Herry bergabung dengan Asuransi Tri Pakarta.
Bangun Tim yang Solid
Berbicara soal kepemimpinan, Herry menegaskan pentingnya suri tauladan. Daripada hanya sebatas retorika, dirinya dan pemimpin Asuransi Tri Pakarta lainnya selalu memberikan contoh bagi tim-timnya. Kekompakan tim juga harus selalu dijaga dengan pertemuan rutin.
"Dewan direksi dan dewan komisaris, serta manajemen selalu berusaha membangun hubungan yang baik. Artinya, saat kami mengatakan leadership, itu artinya adalah contoh yang layak ditiru. Dengan kebersamaan, dengan misi dan semangat yang sama, kami dapat bersama-sama membangun Tri Pakarta," tegasnya.
Yang tidak kalah penting, kemampuan beradaptasi sebagai kunci bagi bisnis untuk berkembang. Apalagi, perkembangan teknologi digital telah memengaruhi perubahan pasar makin lebih cepat. Keputusan yang cepat dan tepat diperlukan untuk menjawab tantangan tersebut.
Sebagai pemimpin TI, update market merupakan kunci baginya dalam memimpin bisnis asuransi. "Kuncinya ialah update market. Sebelum media digital, pagi hari mungkin ada 10 koran yang saya 'lahap'. Saat ini, sumber informasi lebih mudah didapat. Intinya memang update market dan belajar apapun yang memperdalam ilmu kita. Serta, jangan lupa untuk belajar dari pengalaman orang lain!" pungkasnya.