Gubernur Dedi Mulyadi kembali membetot perhatian publik dengan gebrakan barunya. Orang nomor satu di Jawa Barat itu bakal membangun moda transportasi baru yang disebut-sebut bakal menjadi saingan Kereta Cepat Jakarta-Bandung (Whoosh).
KDM sapaan Dedi Mulyadi disebut-sebut bakal membangun Kilat Pajajaran dengan rute operasi Jakarta Bandung, rute yang sama dengan Whoosh dengan waktu tempuh yang juga lumayan singkat.
Durasi Tempuh Jakarta-Bandung
Pemerintah Provinsi Jawa Barat dan PT Kereta Api Indonesia (KAI) telah menyepakati proyek ini, meski masih dalam tahap perencanaan, namun kereta Kilat Pajajaran diproyeksikan bakal memangkas waktu tempuh dengan perkiraan durasi perjalan Jakarta-Bandung atau sebaliknya hanya memakan waktu 1,5 jam.
Memang durasi perjalanan ini sedikit lebih lama jika dibandingkan dengan Whoosh yang hanya memakan waktu sekitar 45 hingga 47 menit, namun Kilat Pajajaran jelas jauh lebih cepat jika dibanding dengan KRL bisa yang bisa memakan waktu perjalanan hingga dua jam.
"Kereta Kilat Pajajaran akan memangkas waktu tempuh relatif sangat cepat, Gambir-Bandung menjadi sekitar satu setengah jam,” kata KDM dilansir Olenka.id Jumat (28/11/2025).
Baca Juga: Ikut Arahan Presiden, Menkeu Purbaya Ikhlas APBN Tanggung Utang Whoosh?
Tak hanya sampai Bandung, Pemprov Jawa Barat sudah merencanakan pengembangan Kereta Kilat Pajajaran hingga ke Tasikmalaya dan Banjar via Bandung.
“Waktu tempuh sekitar dua jam (ke Tasikmalaya-Banjar) melalui Bandung," ujarnya.
Sumber Anggaran
Kereta Kilat Pajajaran menjadi salah satu program ambisius KDM, proyek ini segera dikaji pada 2026 mendatang dilanjutkan dengan pembangunan yang mulai dikebut pada 2027 hingga 2030 mendatang.
Baca Juga: Negara Harus Segera Tindaklanjuti Dugaan Markup Whoosh
Adapun anggaran untuk mengongkosi proyek ini berasal dari Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) Jawa Barat. Besaran anggaran yang bakal digelontorkan sebanyak Rp2 triliun setiap tahun.
KDM menyatakan pembangunan prasarana kereta api adalah upaya mengembalikan peradaban transportasi terbaik di Jawa Barat yang ramah lingkungan dan bisa menjangkau berbagai wilayah tanpa merusak jaringan tanah.
KDM juga mengajak pemda-pemda sepanjang lintasan Kilat Pajajaran untuk berinvestasi. Jika pemda ikut investasi, KDM berjanji akan mengatur Kilat Pajajaran punya titik henti di daerah tersebut.
"Kabupaten yang tidak ikut investasi dalam pembangunan jalur kereta nyaman Kilat Pajajaran tidak berhenti di situ keretanya. Lewat. Sampai Bandung saja cukup," ucap KDM.