Teknologi di Setiap Titik Perjalanan Konsumen

Amanda menekankan bahwa teknologi kini hadir di hampir seluruh rantai perjalanan konsumen. Mulai dari virtual try-on berbasis AI, algoritma iklan di media sosial, hingga analisis data untuk memastikan stok produk sesuai kebutuhan di tiap toko.

“Dari sisi konsumen, brand, sampai manufaktur, semuanya terbantu teknologi. Misalnya customized cushion yang sesuai warna kulit tanpa perlu coba manual, atau penempatan produk di toko yang didasarkan pada data demografi pengunjung. Semua itu hanya mungkin dengan teknologi,” jelas Amanda.

Lebih jauh, Amanda menjelaskan peran Sociolla dalam memanfaatkan data besar (big data) melalui SOCO Insight Factory. Dengan data masif dari perilaku konsumen, kata dia, Sociolla tidak hanya membaca tren yang sedang terjadi, tetapi juga memprediksi dan bahkan menciptakan tren baru.

“Data kami gunakan untuk memahami konsumen hari ini, memprediksi tren 2–3 tahun ke depan, sekaligus menginspirasi brand. Misalnya, tahun lalu kita sudah bicara soal treatment skincare yang hasilnya seperti habis perawatan klinik. Tahun ini, produknya sudah ada di toko,” terang Amanda.

Dengan ekosistem yang lengkap mulai dari insight, hubungan dengan brand, hingga jaringan distribusi retail, lanjut Amanda, Sociolla mampu mempercepat kehadiran produk-produk yang sesuai kebutuhan konsumen.

Lebih jauh, Amanda pun optimistis industri kecantikan Indonesia akan terus berkembang dengan sehat. Menurutnya, iterasi konsumen, dukungan teknologi, serta pemanfaatan data membuat pasar kian dinamis.

“Supaya dunia kecantikan ini tetap seru, kita bukan hanya mengikuti, tapi juga menciptakan tren. Semoga inovasi ini bisa menginspirasi brand, manufaktur, bahkan konsumen. Industri ini akan selalu berkembang,” pungkas Amanda.

Baca Juga: Mengulik Jejak 10 Tahun Sociolla Award, Seperti Apa?