Di tengah pesatnya pertumbuhan industri kreatif, talenta di bidang voice over mulai mendapat perhatian lebih sebagai bagian penting dalam ekosistem ekonomi kreatif. Potensi besar ini mendorong berbagai pihak untuk terus menciptakan ruang dan peluang bagi para pelaku industri suara agar bisa berkembang dan berkontribusi lebih luas.
Salah satu langkah nyata datang dari Voice Institute Indonesia yang turut berkontribusi dalam mendorong talenta kreatif, khususnya di industri voice over di Tanah Air. Inisiatif tersebut turut disambut positif oleh pemerintah.
Kementerian Ekonomi Kreatif sangat mengapresiasi langkah yang dilakukan oleh Voice Institute Indonesia, khususnya dalam agenda peluncuran Wonder Voice of Indonesia 2025 dan juga komunitas Voice People Jakarta.
“Ini merupakan langkah penting, karena kita tahu bahwa industri kreatif tidak hanya berkembang pesat di Indonesia, tetapi juga di berbagai negara lain. Oleh karena itu, kita perlu terus mempersiapkan diri, terutama dalam mengembangkan berbagai bentuk kreativitas agar semakin berkualitas,” ujar Menteri Ekonomi Kreatif Teuku Riefky Harsya di sela agenda peresmian Voice OverJakarta yang berlangsung di kawasan Menteng, Sabtu (17/5/ 2025).
Baca Juga: Perkuat Ekosistem Ekonomi Kreatif, Kemenekraf Bersama BSSN dan Kemendag Jalin Kolaborasi Hexahelix
Menekraf Riefky menambahkan, salah satu contoh nyata pertumbuhan industri kreatif terlihat dari bidang voice over yang telah melahirkan banyak talenta berbakat. Tak lagi terbatas pada radio dan televisi, industri ini kini juga merambah ke berbagai kebutuhan lain seperti film, animasi, hingga media kreatif digital, yang semakin memperluas peluang dan dampaknya. Kebutuhan akan voice over talent berkualitas pun semakin tinggi seiring perkembangan industri.
Sebab itu, inisiatif positif seperti yang dilakukan Voice Institute Indonesia patut diapresiasi. Lantaran keberadaannya juga sejalan dengan komitmen Kementerian Ekonomi Kreatif dalam mendorong perkembangan talenta kreatif dari seluruh wilayah Indonesia.
“Mereka tidak hanya melatih para talenta, tetapi juga membentuk komunitas-komunitas voice over di berbagai daerah. Ini sejalan dengan upaya kami untuk terus mendorong perkembangan talenta kreatif dari seluruh penjuru Indonesia,” tutur Riefky.
Menekraf Riefky berharap, inisiatif positif ini turut mendapatkan dukungan dari pemerintah daerah setempat, karena talenta-talenta hebat tidak hanya berada di kota-kota besar, tetapi tersebar di pelosok negeri. Sebab itu, kolaborasi dengan pemerintah daerah sangat dibutuhkan dalam memberikan pendampingan, pelatihan, serta membuka akses pasar yang lebih luas.
“Kami juga mendorong agar kegiatan seperti ini tidak hanya berfokus pada pengembangan kualitas, tetapi juga mampu menciptakan nilai ekonomi agar para pelaku voice over dapat hidup lebih sejahtera,” harapnya.
Program seperti Wonder Voice of Indonesia dinilai berdampak terhadap pertumbuhan ekonomi kreatif. Namun, agar dampaknya dapat lebih masif, dibutuhkan dukungan dari berbagai pihak, termasuk pemerintah daerah setempat.
Baca Juga: Shopee dan Kemenekraf Latih Ribuan Ibu-ibu untuk Jadi Pengusaha Online hingga Konten Kreator
“Hal ini sesuai dengan prinsip Kementerian Ekonomi Kreatif, yaitu memberdayakan para pelaku ekonomi kreatif sebagai mesin baru pertumbuhan ekonomi nasional yang dimulai dari daerah,” kata Menekraf Rifky.
“Harapannya, program ini bisa dijalankan di berbagai wilayah, dengan kolaborasi yang baik antara pemerintah pusat dan daerah untuk menggali dan mengembangkan talenta-talenta voice over lokal,” imbuhnya.
Sekadar informasi, peresmian komunitas Voice People Jakarta menjadi kelanjutan dari rangkaian peluncuran komunitas di berbagai wilayah seperti Bali, Makassar, Aceh, Jawa Timur, Yogyakarta, dan Jawa Barat yang sebelumnya sudah diluncurkan Voice Institute Indonesia.
Sama seperti komunitas di wilayah lainnya, Voice People Jakarta hadir sebagai wadah untuk belajar, berjejaring, dan tumbuh bersama dalam industri voiceover, dubbing, MC, hingga podcasting. Melalui acara ini, Voice Institute Indonesia kembali menegaskan komitmennya dalam mendorong pertumbuhan ekonomi kreatif berbasis suara, serta menciptakan standar kualitas dan kompetensi yang merata di seluruh Indonesia.