Bisnis properti di tanah air melahirkan deretan pengusaha termasyur hingga masuk daftar orang terkaya di Indonesia. Sebut saja seperti Alexander Tedja, hingga mendapat julukan sebagai Raja Properti Indonesia.

Alexander Tedja seorang taipan pendiri Pakuwon Group, yang menaungi banyak pusat perbelanjaan ternama di tanah air, termasuk mal-mal elite di Jakarta. Mulai dari Mal Kota Kasablanka, Mal Blok M Plaza, Mal Gandaria City, dan masih banyak lagi.

Menjadi sosok di balik kesuksesan Pakuwon Group, seperti apa kisah perjalanan Alexander Tedja merintis kariernya? Berikut ini Olenka rangkum dari berbagai sumber, Jumat (20/9/2024), sejumlah informasi terkait.

Baca Juga: Mengenal Sosok Nanda Widya, Tangan Dingin di Balik Kesuksesan Metropolitan Land

Mengawali Bisnis di Sektor Film dan Bioskop

Taipan kelahiran 22 September 1945 ini tidak langsung mengawali perjalanan kariernya di bidang properti. Alexander Tedja memiliki latar belakang sebagai pengusaha di sektor perfilman dan bioskop. 

Menukil dari laman resmi Pakuwon Jati, Alexander Tedja merintis bisnis film dan bioskop melalui perusahaan PT ISAE Film yang didirikan sejak 1972, PT Pan Asiatic Film sejak 1991, dan PT Menara Mitra Cinema Corp sejak 1977.

Tangan Dingin Alexander Tedja di Balik Kesuksesan PWON

Hingga akhirnya, Alexander pun berekspansi ke bisnis properti dengan mendirikan PT Pakuwon Jati Tbk (PWON) pada 1982. Berkat tangan dingin Alexander, PWON berhasil melantai di bursa pada 1989. 

Mengutip dari sejumlah sumber, PT Pakuwon Jati dikenal sebagai perusahaan yang bergerak di bidang properti. Seperti superblok, pusat perbelanjaan atau mal, apartemen, hingga perkantoran. 

Alexander memulai proyek pertamanya dengan membangun Plaza Tunjungan I di Surabaya yang beroperasi pada 1986. Proyek tersebut berlanjut hingga dibangun Plaza Tunjungan II & III, Sheraton Surabaya Hotel & Tower, Menara Mandiri, Kondominium Regensi hingga Plaza Tunjungan IV yang mulai beroperasi sejak 2002.

Secara bertahap, proyek superblok Tunjungan City pun berhasil dikerjakan Alexander dan menjadi superblok pertama di Kota Pahlawan. Tak berhenti di Surabaya, ayah dari empat anak itu mulai meluaskan bisnis propertinya ke Jakarta pada 2007.

Baca Juga: Kisah Kunjungan Dato Sri Tahir ke Vatikan, Sudah Dua Kali Bertemu Paus Fransiskus

Kepiawaian Alexander dalam berbisnis properti, membuatnya berhasil mengakuisisi 83,3% saham PT Artisan Wahyu, pengembang superblok Gandaria City Jakarta. Tak hanya itu, juga dibangun properti multifungsi di atas lahan seluas 4,2 hektar di koridor TB Simatupang, Jakarta Selatan.

Di bawah komando Alexander Tedja, Pakuwon Group juga membangun pusat perkantoran dan perbelanjaan, Kota Kasablanka, di kawasan Rasuna Said, Kuningan yang juga termasuk Central Business District (CBD) di Jakarta. Mal Kota Kasablanka yang didirikan PWON kini menjadi salah satu pusat perbelanjaan ternama di Jakarta yang tak pernah sepi akan pengunjung.

Alexander terus menyusuri berbagai bidang properti yang mumpuni. Melalui anak perusahaan, PT Pakuwon Permai, PWON juga memiliki dan mengembangkan superblok Supermal Pakuwon Indah, mal Blok M Plaza, apartemen Somerset Berlian, hingga Royal Plaza Surabaya. .

Prestasi dan Penghargaan Alexander Tedja

Melalui Pakuwon Group yang berhasil dirintisnya, Alexander Tedja berhasil mendulang prestasi dan sejumlah penghargaan. Ia dinobatkan sebagai orang terkaya ke-34 oleh majalah Forbes dengan kekayaan US$ 935 juta pada 2014. Selain itu, ia juga masuk ke dalam daftar 50 orang terkaya Indonesia versi majalah Forbes dengan menduduki peringkat ke-47 pada 2022.

Sebagai pecinta seni, Alexander Tedja juga pernah menerima penghargaan Distinguished Patron of the Arts pada 2017 atas pinjaman jangka panjang koleksi lukisannya ke Galeri Nasional Singapura.

Mengutip dari Forbes, per 10 Juli 2023, kekayaan bersih Alexander Tedja tercatat mencapai US$ 1,1 miliar atau setara Rp16,6 triliun (dengan kurs saat ini,  Rp15.069).