Bahkan hingga kini, karier Luna Maya sebagai model terus menanjak. Ia dikenal dengan penampilannya yang khas, postur tinggi semampai, serta aura profesional yang kuat di depan kamera. Popularitasnya di dunia permodelan Indonesia pun tak terbantahkan. Luna kerap membintangi berbagai iklan, video klip, hingga menjadi sampul majalah ternama. Tak heran jika ia menyandang status sebagai supermodel berkat kepiawaian dan konsistensinya di industri ini.
Kemampuannya di bidang modeling juga mengantarkannya menjadi juri ajang pencarian bakat bergengsi, seperti Indonesia's Next Top Model (INTM), termasuk di Cycle 2.
Melebarkan Sayap ke Dunia Seni Peran
Setelah kerap menghiasi layar kaca lewat berbagai video klip, wanita berzodiak Virgo ini mulai melebarkan sayap ke dunia seni peran. Debutnya di layar lebar dimulai pada 2004 lewat film “30 Hari Mencari Cinta”, meski kala itu ia hanya berperan sebagai karakter pendukung.
Namun, langkah kecil itu menjadi awal dari perjalanan panjang Luna Maya di dunia akting. Di tahun yang sama, ia juga tampil dalam film “Bangsal 13” dan “Brownies”. Tak hanya di film layar lebar, ia juga menjajal sinetron. Salah satu penampilan awalnya adalah sebagai putri duyung dalam sinetron “Dan” pada 2004.
Sejak itu, Luna tak berhenti menunjukkan totalitasnya di berbagai genre. Lewat film “Ruang”, aktingnya mencuri perhatian dan mengantarkannya masuk nominasi ajang bergengsi seperti MTV Indonesia Movie Awards 2006 dan Festival Film Indonesia 2006.
Salah satu tonggak penting dalam karier aktingnya terjadi pada 2018, saat ia dipercaya memerankan sosok ratu horor legendaris Suzzanna dalam film “Suzzanna: Bernapas dalam Kubur”.
Penampilannya menuai pujian dan membawanya meraih sejumlah penghargaan, di antaranya adalah Pemeran Utama Wanita Terfavorit (Indonesian Movie Actors Awards 2019), Pemeran Utama Wanita Terpuji Film Bioskop (Festival Film Bandung 2019), dan Aktris Utama Terpilih (Piala Maya 2019).
Tak berhenti di situ, pada 2020 Luna kembali menantang dirinya lewat film “Sabar Ini Ujian”, film Indonesia pertama yang mengangkat konsep time-loop. Perannya di film bergenre komedi itu sukses mengantarkannya meraih penghargaan sebagai Aktris Pendukung Terbaik (Genre Komedi) di ajang Festival Film Wartawan Indonesia 2021.
Baca Juga: Mengenal Nabila Syakieb, Sosok Artis Multitalenta yang Hobi Berolahraga
Berkarier sebagai Presenter
Tak berlebihan jika menyebut Luna Maya sebagai artis serba bisa. Tak hanya piawai berakting dan berlenggak-lenggok di atas catwalk, Luna juga memiliki kemampuan public speaking yang mumpuni, membuka jalan kariernya sebagai presenter.
Debutnya sebagai pembawa acara dimulai lewat program Cinema-Cinema di RCTI pada 2005. Penampilannya yang luwes dan berkarakter membuat Luna dilirik untuk tampil di program varietas Extravaganza di Trans TV, yang kala itu menjadi salah satu acara hiburan paling populer.
Tahun 2007, Luna Maya tampil dalam salah satu momen penting dalam kariernya, yakni membawakan acara siaran langsung Indonesian Movie Awards bersama Nirina Zubir, Aming, dan Ringgo Agus Rahman.
Setahun kemudian, pada 2008, Luna kembali dipercaya menjadi host acara musik Dahsyat, berduet dengan Raffi Ahmad dan mendiang Olga Syahputra. Chemistry ketiganya sukses mencuri perhatian publik dan menjadikan “Dahsyat” salah satu program musik paling ikonik di masanya.